TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Polhut Perkirakan Harimau Muncul di Jalan Lintas Barat Usia 4-6 Tahun

Sebut pasokan makanan harimau di hutan masih cukup

Tangkap layar video kemunculan harimau di Tanjakan Mayit, Jalinbar, Bengkunat, Pesisir Barat. (IDN Times/Istimewa).

Intinya Sih...

  • Polhut BTNBBS mengidentifikasi kemunculan harimau Sumatera di sekitar Tanjakan Mayit, Kecamatan Bengkunat, Pesisir Barat.
  • Populasi harimau Sumatera di hutan TNBBS masih berjumlah puluhan ekor, dengan perkiraan 40 ekor di sebelah kiri Jalinbar dan 30-40 ekor di sebelah kanan.
  • Kemunculan harimau dikarenakan kerusakan habitat yang ditengarai kekurangan pasokan makanan, tetapi jumlah binatang buruan mangsa harimau masih banyak tersedia.

Pesisir Barat, IDN Times - Polisi Hutan (Polhut) Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BTNBBS) mengidentifikasi kemunculan seekor harimau Sumatera di sekitar Tanjakan Mayit, Jalan Lintas Barat (Jalinbar), Kecamatan Bengkunat, Kabupaten Pesisir Barat.

Kasat Polhut BTNBBS, Agus Hartono mengatakan, penampakan satwa pemilik nama latin Panthera Tigris Sumatrae direkam kamera ponsel warga hendak melintasi lokasi setempat diduga masih berusia muda sekitar 4-6 tahun.

"Kemungkinan umurnya masih muda sekitar 4 sampai 6 tahun, jadi kalah bersaing mencari mangsa dengan harimau penguasa dalam hutan usianya lebih tua," ujarnya saat dimintai keterangan, Senin (12/2/2024).

Baca Juga: Kemunculan Harimau Terekam Kamera Warga di Tanjakan Mayit Pesibar

1. Populasi harimau sumatera di kawasan hutan setempat berjumlah puluhan ekor

Harimau dapat menyeberangi sungai untuk mencari mangsa (flickr.com/StapferM)

Agus mengatakan, sosok harimau dimaksud diduga juga pernah menampakkan diri di sekitar pemukiman warga berada di Pekon Sumberrejo, Kecamatan Bangkunat, Pesisir Barat memangsa ayam ternak beberapa waktu lalu.

Seiring dengan dugaan indentifikasi tersebut, ia menambahkan populasi harimau Sumatera di hutan TNBBS kini masih berjumlah puluhan ekor.

"Dari perkiraan kami, pada hutan berada di sebelah kiri (Jalinbar) kalau dari arah Tanggamus populasinya masih 40 ekor, lalu pada bagian hutan sebelah kanan kurang lebih 30 hingga 40 ekor harimau sumatera," terangnya.

2. Pasokan makanan dalam hutan masih mencukupi

Keindahan salah satu kawasan hutan rawa gambut di Riau, Indonesia. (cifor.org/Febrianto Budi Anggoro)

Disinggung ihwal kemunculan harimau dikarenakan kerusakan habitat ditengarai kekurangan pasokan makanan, Agus menyebut, jumlah binatang atau hewan buruan mangsa harimau dalam hutan setempat masih banyak tersedia.

Namun akibat pelaku aktifitas perburuan hewan dalam kawasan TNBBS tersebut oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab mengakibatkan terganggunya ekosistem makaman satwa lindung di kawasan TNBBS.

"Masyarakat jangan melakukan perburuan dalam kawasan, apalagi babi hutan merupakan salah satu makanan harimau. Apapun itu hewan yang diburu sangat dilarang, karena bisa mengganggu aktifitas ekosistem satwa dalam hutan kawasan," tegasnya.

Berita Terkini Lainnya