TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Konferwil XI PWNU Lampung Dibuka, Ketum Gus Yahya Titip Pesan Khusus

Konferwil momentum refleksi organisasi

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf saat sambutan Konferwil PWNU Lampung di Universitas Maarif Lampung Metro, Sabtu (29/7/2023). (Dok. PWNU Lampung).

Metro, IDN Times - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf memberikan pesan agar organisasi Nahdlatul Ulama (NU), harus bisa menjadi tongkat Syaikhona Kholil berguna dan bermanfaat bagi kemaslahatan umat.

Menurutnya, NU harus bisa menjadi tongkat untuk bertumpu. Itu supaya langkah organisasi Islam terbesar di Indonesia ini bisa terus berjalan mantap menghadapi segala medan perlintasan.

"Tamsil tongkat di NU merupakan kiasan dari tongkat diberikan Syaikhona Kholil Bangkalan kepada KH Hasyim Asy'ari lewat KH As'ad Syamsul Arifin kala itu. Riwayat datangnya tongkat merupakan izin kepada KH Hasyim Asy'ari untuk mendirikan jam'iyyah NU,” ujar Gus Yahya, sapaan akrabnya saat sambutan Konferwil XI PWNU Lampung di Universitas Maarif Lampung Metro, Sabtu (29/7/2023).

Baca Juga: Suami Bunuh Istri di Lamteng Ngaku Emosi Disebut Tak Bertanggung Jawab

1. Pemberian tongkat bermakna sebagai perintah

PWNU Lampung dan PCNU se-Provinsi Lampung mendeklarasikan anti politik uang dalam proses rekrutmen kepemimpinan dalam segala tingkatan. (Dok. PWNU Lampung)

Gus Yahya melanjutkan, dalam ilmu balaghoh pemberian tongkat tersebut bisa bermakna amar atau perintah. Maka, diizinkan mendirikan jam'iyyah, sama halnya dengan diperintahkan mendirikan jam'iyyah.

Menurutnya, tongkat NU itu bukan hanya sebagai pegangan, melainkan juga bisa digunakan untuk menggembala umat.

“Tongkat tersebut bisa digunakan sebagai menggembala dari kebutuhan-kebutuhan yang digembalanya yakni kebutuhan umat itu sendiri,” kata alumni pesantren Krapyak tersebut.

2. Implementasi pedoman membina dan membangun masyarakat NU

Ilustrasi bendera Nahdatul Ulama (NU) di Pondok Pesantren (Ponpes) Darussa'adah, Lampung Tengah (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Selain tongkat NU, dikatakan Gus Yahya, itu juga bisa menjadi tameng dari kemunkaran yang ada di negeri ini. Disebutkan, tongkat kemukjizatan Nabi Musa diimplementasikan sebagai pedoman bagi membina dan membangun masyarakat NU lebih maslahah.

"Ayat ini atau mukjizat tongkat Nabi Musa oleh NU digunakan sebagai acuan dari agenda-agenda konsolidasi. Supaya jam'iyyah ini digerakkan kepada masyarakat sesuai dengan ukuran jam'iyyah itu sendiri," ucapnya.

3. Gubernur sebut NU banyak beri kontribusi

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi saat sambutan Konferwil PWNU Lampung di Universitas Maarif Lampung Metro, Sabtu (29/7/2023). (Dok. PWNU Lampung).

Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi turut menghadiri kegiatan pembukaan Konferwil PWNU Lampung memberikan apresiasi kepada NU Lampung. Itu karena, banyak memberikan kontribusi bagi perkembangan dan pertumbuhan Provinsi Lampung.

Kontribusi dimaksudkan dalam hal ini membangun tidak hanya dalam bidang religi, tapi juga dalam bidang sosial, ekonomi, dan lain-lainnya.

"NU juga dalam kehidupan di Indonesia turut membangun persatuan, kerukunan, dan ukhuwah islamiyah yang menjadi landasan kokoh," kata Arinal.

Baca Juga: Menakar Arah Dukungan Relawan Jokowi di Lampung, Prabowo atau Ganjar?

Berita Terkini Lainnya