TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hari Rabies Sedunia, Ratusan Hewan Kesayangan Bandar Lampung Divaksin

Karantina dan Pemprov Lampung bagikan 300 vaksin

Kegiatan vaksin rabies gratis di Taman UMKM, Kota Bandar Lampung, Sabtu (30/9/2023). (Dok. Karantina Lampung).

Bandar Lampung, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung bersama Karantina Lampung dan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Lampung menggelar vaksinasi rabies gratis kepada hewan peliharaan kesayangan di Taman UMKM, Kota Bandar Lampung.

Kegiatan ini dalam rangka kampanye Hari Rabies Sedunia atau World Rabies Day (WRD) diperingati setiap 28 September.

"Peringatan Hari Rabies Sedunia ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, akan pencegahan dan pengendalian penyakit rabies," ujar Kepala Balai Karantina Indonesia Lampung, Donni Muksydayan, Sabtu (30/9/2023).

Baca Juga: Mangkir Penyidik, Kontraktor Kontainer DLH Bandar Lampung Ditangkap

1. Upaya pencegahan dan pengendalian rabies

Kegiatan vaksin rabies gratis di Taman UMKM, Kota Bandar Lampung, Sabtu (30/9/2023). (Dok. Karantina Lampung).

Donni menjelaskan, kegiatan pemberian vaksin gratis diselenggarakan di Kota Bandar Lampung ini melibatkan kerja sama semua pihak mulai dari instansi pemerintah, asosiasi, perusahaan, maupun NGO. Itu sebagai upaya pencegahan dan pengendalian penyakit rabies di Kota Tapis Berseri.

Vaksinasi gratis ini juga sebagai bentuk Komunikasi, Edukasi, dan Informasi (KIE) bagi warga Bandar Lampung akan bahaya penyakit rabies, serta cara pencegahan penyakit zoonosis tersebut. Masyarakat khususnya pemilik hewan kesayangan dituntut berperan aktif menyukseskan program Indonesia Bebas Rabies 2023.

"Kami menyediakan 300 dosis vaksin untuk jenis hewan anjing, kucing, dan kera. Dalam even ini pula dilakukan atraksi anjing pelacak oleh NGO JSI (Jaringan Satwa Indonesia)," ucapnya.

2. Bersifat zoonosis alias menular dari hewan ke manusia

Ilustrasi rabies. (istockphoto)

Donni menambahkan, rabies merupakan penyakit disebabkan virus dari genus Lysavirus. Jenis virus ini menyerang sistem syaraf membuat penderitanya menjadi lebih sensitif terhadap cahaya maupun angin.

Selain itu, penyakit ini juga dapat menular dari hewan ke manusia atau bersifat zoonosis dengan tingkat kematian hampir mencapai 100 persen. Sampai saat ini, rabies telah menyebabkan kematian 59.000 orang per tahun di dunia. Mayoritas korban anak-anak di bawah usia 15 tahun.

"Di Indonesia sendiri kematian akibat penyakit rabies pada 2022 lalu mencapai 102 orang. Beberapa jenis hewan secara spesifik dapat menularkan rabies atau biasa disebut hewan penular rabies (HPR) adalah dari jenis anjing, kucing dan monyet," terang dia.

3. Pencegahan utama dengan vaksin

Kegiatan vaksin rabies gratis di Taman UMKM, Kota Bandar Lampung, Sabtu (30/9/2023). (Dok. Karantina Lampung).

Untuk mencegah atau mengurangi terjadinya risiko kematian akibat penyakit tersebut Donni menyampaikan, tidak ada salahnya jika masyarakat umum belajar mengenali gejala yang timbul pada hewan tertular.

"Hewan yang tertular rabies biasanya akan menunjukkan satu dari dua tipe gejala. Pertama adalah tipe gila. Kedua, tipe diam. HPR akan mengalami kekakuan pada bagian tubuh," kata dia.

Donni menambahkan, pencegahan utama dari penularan penyakit rabies dengan memberikan vaksinasi pada HPR. Sebab, hewan telah divaksin akan memiliki antibodi digunakan untuk melawan virus rabies apabila masuk ke dalam tubuh.

"Tingginya lalulintas HPR antar pulau, tentu menjadi perhatian tersendiri agar hewan kesayangan dibawa tidak membawa penyakit yang sangat mematikan ini," sambungnya.

Baca Juga: Cita-cita Polwan, Sorta Kini Sukses Jabat Kakanwil Kemenkumham Lampung

Berita Terkini Lainnya