TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Arus Mudik dan Balik di Lampung Disebut Berjalan Baik, Ini Penyebabnya

Delaying system berjalan dengan optimal

Suasana arus mudik H-3 Lebaran 2024 di Pelabuhan Bakauheni. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Intinya Sih...

  • Penerapan pengaturan lalu lintas dan penyeberangan selama arus mudik dan balik Lebaran di Provinsi Lampung dianggap berjalan baik oleh akademisi ITERA, IB Ilham Malik
  • Manajemen arus lalu lintas menuju Pelabuhan Bakauheni dinilai jauh lebih baik dibandingkan dengan Pelabuhan Merak, berkat koordinasi yang baik antar petugas terkait
  • Keberhasilan ini tak lepas dari penerapan delaying system atau penundaan perjalanan yang optimal, serta harapan untuk antisipasi jumlah pemudik di tahun mendatang

Bandar Lampung, IDN Times - Penerapan pengaturan lalu lintas hingga penyeberangan selama masa arus mudik dan balik Lebaran 2024/1445 Hijriah di Provinsi Lampung dinilai sudah berjalan dengan baik.

Menurut Akademisi ITERA, IB Ilham Malik mengatakan, manajemen arus lalu lintas masa arus mudik dan balik di tahun ini, khusus menuju Pelabuhan Bakauheni jauh lebih baik dibandingkan terjadi di Pelabuhan Merak.

"Kalau saya melihatnya, apa yang sudah dilakukan di Lampung sudah baik dan pengalaman terjadi di Merak bisa diantisipasi. Saya pribadi mengapresiasi ini," ujarnya kepada IDN Times, Jumat (19/4/2024).

Baca Juga: Arus Balik 2024 Pelabuhan Bakauheni Lanjut hingga Akhir Pekan Ini

1. Berkat koordinasi berjalan baik

Akademisi ITERA, IB Ilham Malik. (IDN Times/Istimewa).

Dikatakan Ilham, sejatinya pengaturan arus lalu lintas pada masa Lebaran di Pelabuhan Bakauheni sama sulitnya seperti di Pelabuhan Merak. Kendati demikian, itu dapat diantisipasi dan ditangani berkat koordinasi berjalan baik.

"Jadi di Lampung ini tidak menganggap mudah akan hal-hal bisa terjadi, hingganya arus lalu lintas di tol dan penyeberangan bisa berjalan baik," imbuhnya.

Oleh karena itu, kerja-kerja petugas terkait mulai dari Polda Lampung, BPTD, Dishub, BUJT, BPJT, hingga ASDP patut diapresiasi. "Situasi ini seperti apa yang telah dilakukan bersama di 2022, yang kemudian kembali diimplementasikan secara skala besar di 2023 berjalan baik. Di 2024, ini kembali diterapkan selama arus mudik maupun balik," tambahnya.

2. Delaying system diterapkan secara optimal

Suasana H+3 arus balik di Pelabuhan Bakauheni, Minggu (14/4/2024). (IDN Times/ Martin L Tobing).

Ilham mengatakan, keberhasilan ini tak luput berkat berjalan penerapan delaying system atau penundaan perjalanan yang mampu diterapkan secara optimal dengan memanfaatkan sejumlah lokasi sebagai buffer zone, seperti pada rest area di jalan tol hingga titik tertentu di jalan arteri.

Alhasil, arus lalu lintas menuju arah Pelabuhan Bakauheni tidak dibiarkan terus mengalir hingga tak terjadi penumpukan kendaraan secara signifikan, bahkan menimbulkan stagnasi perjalanan.

"Saya melihat kemarin, arus pada H- dan H+ Lebaran sudah cukup baik antisipasinya, bahkan di Lampung bisa kita lihat rest area cukup menampung kendaraan, hingga pengaturan jalan menuju Bakauheni dapat berjalan," ucapnya.

3. Soroti antrean panjang sempat terjadi di gerbang tol

Volume kendaraan di Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan terpantau meningkat signifikan H+3 lebaran 2024, Minggu (14/4/2024) malam. (IDN Times/Istimewa).

Terlepas dari apresiasi tersebut, Ilham turut menyoroti antrean panjang sempat terjadi di gerbang tol Bakauheni. Ia menduga permasalahan itu dipicu akibat terjadinya kendala teknis, bukan persoalan komunikasi.

Oleh karenanya, ia turut memberikan catatan kepada pemerintah daerah dan stakeholder terkait sebagai bahan evaluasi, untuk benar-benar mempersiapkan diri sejak jauh-jauh hari guna mengantisipasi pertumbuhan angka jumlah pemudik di tahun mendatang.

"Pengaturan di 2022 itu bagus, 2023 bagus, di 2024 juga ini bagus untuk di Lampung. Inilah harus terus diadopsi oleh semua pihak mudah-mudahan saja di 2025 dan seterusnya pada masa-masa seperti kemarin bisa terus diantisipasi," ucapnya.

Berita Terkini Lainnya