TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tak Ada Biaya Berobat, Anak Autis Dikurung di Kamar Teralis Besi

Keluarga khawatir anaknya menggangu warga sekitar

Peri Vebriansah, remaja berumur 20 tahun mengalami disabilitas mental sejak kecil (Dok:Diskominfo Lampung Selatan)

Bandar Lampung, IDN Times - Peri Vebriansah (20) mengalami disabilitas mental sejak kecil. Saat usia lima tahun, Peri sempat mendapat perawatan dari dokter spesialis. Namun itu hanya berlangsung selama tiga bulan, lantaran keluarga tak mampu membiayai.

Kondisinya tak makin membaik, justru keluarga kewalahan hingga memutuskan menempatkan  Peri di dalam kamar teralis besi lantaran keluarga takut anaknya mengganggu warga sekitar.

Baca Juga: Diduga Kelelahan, Siswa SPN Kemiling Polda Lampung Meninggal Dunia

1. Tak lanjutkan pengobatan terhalang biaya

Pexels/Mikhail Nilov

Saat disambangi Dinas Sosial Lampung Selatan, keluarga menceritakan saat batita, pertumbuhan Peri cukup hiperaktif. Sehingga, keluarga berinisiatif membawa berobat ke RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung.

“Klien sempat mengonsumsi obat resep dokter spesialis di rumah sakit itu selama 3 bulan. Dan saat menuju 4 bulan, keluarga sudah tidak mampu lagi untuk melanjutkan pengobatan karena keterbatasan biaya untuk menebus obat tersebut,” kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lampung Selatan, Puji Sukanto, mewakili pihak keluarga, pada Rabu (16/8/2023).

2. Ditempatkan dalam kamar teralis besi supaya tak berkeliaran

Pixabay.com

Berdasarkan pemaparan keluarga, Peri didiagnosa mengalami autis. Ia gemar merusak barang yang ada di sekitarnya, seperti kasur tempat tidur dan lainnya.

Lalu, apabila tidak dalam pengawasan ketat, Peri juga gemar pergi berkeliaran dan terkadang mengganggu sekitarnya. Namun tidak sampai kontak fisik dengan warga setempat.

Untuk menjaga keamanan dan kenyamanan sekitar, maka keluarga memutuskan untuk menempatkan Peri di dalam sebuah kamar dengan pintu teralis besi. Untuk kebutuhan makan dan mandi dilakukan di dalam kamar telah dilengkapi kamar mandi dalam.

Baca Juga: Bentrok Warga Vs Karyawan Sawit Swasta di Pesibar, 4 Korban Dibacok

Berita Terkini Lainnya