Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
default-image.png
Default Image IDN

Bandar Lampung, IDN Times - Pertumbuhan ekonomi di Bandar Lampung sejak 2016 hingga 2020 relatif sangat baik. Hal itu berdasarkan pemaparan Akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung (Unila) Nai Robi.

Namun pada 2020 setelah pandemik COVID-19 mewabah, pertumbuhan ekonomi menjadi negatif.

"Selama ini pemerintah sudah melakukan kebijakan rem dan gas tapi tidak efektif. Kondisi ini bisa kita jadikan konsolidasi. Kita bisa lihat mana yang bisa kita gedor lagi kita naikkan lagi," kata pria yang menjabat sebagai Dekan FEB itu.

1. Pemda perlu menggaet investor luar negeri

Peziarah mengunjungi bukit Jabal Rahmah di kawasan Padang Arafah, Makkah Al Mukarramah, Arab Saudi, Sabtu (4/5/2019). ANTARA FOTO/Aji Styawan

Nai Robi mengatakan, salah satu penyebab investasi di Bandar Lampung mengalami penurunan yang siginifikan adalah menurunnya penanaman modal asing di sektor jasa. Sehingga menurutnya, tugas wali kota Bandar Lampung saat ini kemungkinan cukup berat.

"Bagaimana untuk mengajak kawan-kawan di luar negeri ini untuk mau menanamkan investasinya di kota ini. Tentu saja salah satu investasi yang perlu kita kejar adalah wisata," paparnya.

Salah satu negara yang bisa ditarik sebagai investor pariwisata menurut Nai Robi adalah Arab Saudi yang masih memiliki kelebihan devisa.

2. Konsumsi rokok menunjukkan konsumsi yang tidak produktif

Editorial Team

Tonton lebih seru di