Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20251222-WA0013.jpg
Tim SAR gabungan melakukan operasi pencarian terhadap 8 orang ABK Km Maulana 30. (DOK. Basarnas Lampung).

Intinya sih...

  • Optimalkan penggunaan Kapal KN Basudewa untuk mencari ABK di perairan Banten dan sekitarnya.

  • SOP pencarian dilakukan selama tujuh hari sesuai standar operasional prosedur (SOP) pencarian orang hilang di laut.

  • Libatkan relawan, masyarakat pesisir, dan nelayan dalam operasi pencarian untuk memperluas jangkauan informasi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lampung Selatan, IDN Times - Tim SAR gabungan memperluas area pencarian delapan anak buah kapal (ABK) KM Maulana 30. ABK itu dilaporkan hilang dalam peristiwa kebakaran kapal di perairan Tanggamus, Lampung hingga wilayah Provinsi Banten.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Lampung, Deden Ridwansah mengatakan, keputusan perluasan area pencarian itu berdasarkan perhitungan arus dan angin, pergerakan para korban diperkirakan mengarah ke wilayah perairan Banten, bahkan hingga Sukabumi.

“Kalau melihat perhitungan arus dan angin yang kami miliki, pergerakan mengarah ke perairan Banten, bahkan bisa sampai ke Sukabumi,” ujarnya dikonfirmasi, Rabu (24/12/2025).

1. Optimalkan penggunaan Kapal KN Basudewa

Tim SAR gabungan melakukan operasi pencarian terhadap 8 orang ABK Km Maulana 30. (DOK. Basarnas Lampung).

Deden menyampaikan, operasi pencarian itu turut mengoptimalkan penggunaan Kapal KN Basudewa, untuk menyisir wilayah perairan Banten. Termasuk menyusuri titik terakhir posisi para ABK di perairan Belimbing, Tanggamus.

Kemudian tim SAR gabungan turut bergerak ke arah sekitar Gunung Anak Krakatau hingga Pulau Panaitan, Banten. Meski demikian, upaya-upaya itu masih nihil hingga berakhirnya pencarian hari keempat kemarin.

“Kami masih terus mengoptimalkan operasi pencarian para ABK, tentunya dengan mempertimbangkan keselamatan para personel,” katanya.

2. SOP pencarian tujuh hari

Penampakan kapal nelayan terbakar hebat di wilayah perairan Tanggamus. (Dok. IDN Times).

Deden menambahkan, perluasan wilayah pencarian dilakukan karena operasi SAR masih berada dalam rentang waktu hari keempat hingga hari ketujuh. Itu sesuai standar operasional prosedur (SOP) pencarian orang hilang di laut.

“Pencarian masih kami lakukan sesuai SOP. Jika nantinya ada perkembangan baru dari pihak terkait, tentu akan kami pertimbangkan baik secara teknis maupun non-teknis,” ucap dia.

3. Libatkan relawan hingga nelayan

Tim SAR gabungan mengevakuasi jasad korban Zepi Ardiansyah. (Dok. Basarnas Lampung).

Dalam operasi pencarian tersebut, Deden menambahkan, tim SAR gabungan juga melibatkan berbagai unsur mulai dari masyarakat pesisir, relawan, hingga nelayan guna memperluas jangkauan informasi dan mempercepat proses pencarian.

“Kami terus berkoordinasi dan bekerja sama dengan masyarakat, relawan, serta para nelayan yang beraktivitas di wilayah perairan tersebut,” imbuhnya.

Editorial Team