Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_20251227_093615.jpg
Kegiatan operasi pencarian terhadap 8 ABK Maulana 30 pada hari ketujuh oleh tim SAR gabungan. (Dok. Basarnas Lampung).

Intinya sih...

  • Pencarian area seluas 142 nautical mile persegi

  • SAR ditutup, dilanjutkan pemantauan

  • Sampaikan dukacita dan belasungkawa

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lampung Selatan, IDN Times - Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan mengakhiri operasi pencarian terhadap delapan anak buah kapal (ABK) KM Maulana 30 dilaporkan hilang pascakecelakaan kapal terbakar di perairan Selatan Belimbing, Kabupaten Tanggamus, Jumat (26/12/2025).

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Lampung, Deden Ridwansah mengatakan, penghentian operasi setelah tim SAR gabungan melaksanakan pencarian intensif selama tujuh hari dan tidak menemukan tanda-tanda keberadaan korban.

"Operasi SAR telah dilaksanakan sesuai dengan rencana operasi dan perhitungan SAR Map Prediction. Namun hingga hari ketujuh, para korban belum ditemukan,” ujarnya dikonfirmasi, Sabtu (27/12/2025).

1. Pencarian area seluas 142 nautical mile persegi

Kegiatan operasi pencarian terhadap 8 ABK Maulana 30 pada hari ketujuh oleh tim SAR gabungan. (Dok. Basarnas Lampung).

Dalam operasi pencarian hari ketujuh kemarin, Deden menyampaikan, tim SAR gabungan melaksanakan koordinasi sebelum melakukan kegiatan pencarian di area seluas 142 nautical mile persegi. Pencarian turut menggunakan KN SAR 224 Basudewa menyisir sejumlah titik koordinat telah ditentukan.

Selain itu, tim juga menyisir sepanjang pesisir Tampang hingga wilayah Way Bangik dan Teluk Kiluan. Namun hingga sore hari, tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan delapan korban ABK KM Maulana 30 tersebut.

"Sampai pukul 18.00, tidak ada tanda-tanda korban ditemukan. ​Kemudian pukul 18.30, saya selaku SAR Mission Coordinator atau SMC melakukan koordinasi dengan perwakilan pihak keluarga, yaitu bapak Saiful Umar," katanya.

2. SAR berakhir, dilanjutkan pemantauan

Kegiatan operasi pencarian terhadap 8 ABK Maulana 30 pada hari ketujuh oleh tim SAR gabungan. (Dok. Basarnas Lampung).

Dari hasil koordinasi tersebut, Deden menyebutkan, perwakilan pihak keluarga telah menyetujui penghentian operasi SAR, untuk selanjutnya diteruskan kegiatan pemantauan terkait tanda-tanda keberadaan korban.

"Ya bilamana ditemukan tanda keberadaan, maka operasi SAR akan kembali dibuka. Kemudian seluruh unsur SAR terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing," ucapnya.

3. Sampaikan dukacita dan belasungkawa

Kegiatan operasi pencarian terhadap 8 ABK Maulana 30 pada hari ketujuh oleh tim SAR gabungan. (Dok. Basarnas Lampung).

Deden menambahkan, Basarnas Lampung turut menyampaikan terima kasih kepada seluruh unsur tergabung dalam kegiatan SAR mulai dari TNI/Polri, Kementerian KKP, hingga masyarakat atas sinergitas serta soliditas terjalin selama pelaksanaan operasi pencarian tersebut.

Selain itu, ia mewakili tim SAR gabungan turut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban delapan ABK KM Maulana 30.

“Kami keluarga besar Kantor Pencarian dan Pertolongan Lampung mengucapkan turut berdukacita dan belasungkawa, atas tragedi yang menimpa KM Maulana 30 mengalami kebakaran di perairan Lampung," imbuh Deden.

Dalam insiden kecelakaan kapal tersebut, KM Maulana 30 merupakan kapal nelayan asal Jakarta membawa total 33 ABK itu mengalami kebakaran hebat. Tercatat, 25 orang ABK berhasil selamat, sementara delapan orang dinyatakan hilang.

Editorial Team