Ilustrasi berdiskusi bersama dokter gigi (pexels, Foto oleh Anna Shvets)
Kabupaten Tulang Bawang memiliki wilayah cukup luas, yakni mencapai 3.466,32 km², menjadikannya salah satu kabupaten dengan cakupan wilayah terbesar di Provinsi Lampung. Dengan luas wilayah sebesar itu, idealnya Tulang Bawang memiliki distribusi sarana kesehatan merata untuk menjangkau seluruh kecamatan dan desa yang tersebar di berbagai penjuru daerah.
Namun, realitas di lapangan menunjukkan hal berbeda. Kabupaten ini justru menjadi daerah dengan sarana kesehatan paling sedikit urutan kelima di Lampung.
Minimnya fasilitas kesehatan di Tulang Bawang terlihat dari tidak adanya satu pun desa atau kelurahan yang memiliki rumah sakit bersalin. Padahal, keberadaan fasilitas ini sangat krusial untuk menunjang pelayanan kesehatan ibu dan anak, terutama di daerah dengan akses jauh dari pusat layanan kota.
Selain itu, jumlah desa atau kelurahan yang memiliki poliklinik dan puskesmas juga masih tergolong rendah, masing-masing hanya terdapat di 20 desa atau kelurahan. Ini menunjukkan, layanan kesehatan dasar dan rawat jalan belum tersebar secara merata di wilayah yang luas ini.
Tercatat, hanya ada tiga desa atau kelurahan yang memiliki rumah sakit umum. Sementara puskesmas pembantu tersebar di 61 desa atau kelurahan dan apotek terdapat di 35 desa atau kelurahan.
Jika seluruh jenis fasilitas kesehatan dijumlahkan, totalnya mencapai 139 unit. Angka ini masih belum memadai jika dibandingkan dengan kebutuhan dan tantangan geografis di Tulang Bawang yang memiliki wilayah cukup luas dan beragam karakteristik pemukiman.
Kondisi ini menegaskan Tulang Bawang menghadapi tantangan besar dalam pemerataan layanan kesehatan. Upaya peningkatan dan pembangunan fasilitas kesehatan lebih merata dan terjangkau sangat dibutuhkan untuk menjamin akses layanan kesehatan layak bagi seluruh masyarakat, terutama di wilayah pedesaan dan terpencil.