Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi panas terik (pixabay.com/Gerd Altmann)
ilustrasi panas terik (pixabay.com/Gerd Altmann)

Intinya sih...

  • Sebaran titik panas terbanyak di Way Kanan

  • Masyarakat diimbau waspada kekeringan hingga potensi Karhutla

  • Ingatkan peningkatan suhu udara dan cuaca panas

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lampung Selatan, IDN Times - Sebanyak 491 titik panas atau hotspot terdeteksi dan tersebar di Provinsi Lampung sepanjang Januari hingga 23 Juli 2025. Titik panas terbanyak ditemukan di Kabupaten Way Kanan.

Berdasarkan pendataan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Radin Inten II diterima IDN Times, ratusan titik panas itu tercatat di 14 wilayah kabupaten/kota Provinsi Lampung, terkecuali di Kota Bandar Lampung.

Rinciannya, Kota Metro sebanyak 1 titik panas, Lampung Barat (1 titik panas), Lampung Selatan (8 titik panas), Lampung Tengah (27 titik panas), Lampung Timur (29 titik panas), Lampung Utara (15 titik panas), Mesuji (2 titik panas), dan Pesawaran (2 titik panas). Kemudian Kabupaten Pesisir Barat (5 titik panas), Tanggamus (2 titik panas), Tulang Bawang (15 titik panas), Tulang Bawang Barat (12 titik panas), dan terbanyak Way Kanan (63 titik panas).

1. Sebaran titik panas terbanyak di Way Kanan

Peta sebaran titik panas periode 23 Juli 2025. (Dok. BMKG Lampung).

Terkait pendataan ini, Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi BMKG Radin Inten II Lampung, Rudi Haryanto mengatakan, ratusan sebaran titik panas ini masuk kategori rawan rendah, sedang, hingga tinggi.

"Dari seluruh kabupaten dan kota, kecuali Bandar Lampung, titik panas terbanyak di Kabupaten Way Kanan," ujarnya dikonfirmasi, Rabu (23/7/2025).

2. Masyarakat diimbau waspada kekeringan hingga potensi Karhutla

Ilustrasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Stasiun Meteorologi BMKG Radin Inten II Lampung mengimbau masyarakat di masa musim kemarau tahun ini, dapat mewaspadai potensi kekeringan. Itu karena kurangnya curah hujan hingga menyebabkan kekeringan meteorologis berdampak pada sektor pertanian, ketersediaan air bersih, dan energi.

Masyarakat di wilayah rawan kekeringan seperti daerah pesisir dan dataran tinggi, disarankan agar bisa menghemat penggunaan air. Selain itu, juga diingatkan potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

"Cuaca panas dan angin kencang meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan. Jangan membakar sampah atau membuka lahan dengan cara membakar," ingat Rudi.

3. Ingatkan peningkatan suhu udara dan cuaca panas

ilustrasi panas siang hari (freepik.com/freepik

Rudi menambahkan, kondisi cuaca di Provinsi Lampung saat ini juga mengalami peningkatan suhu udara dan cuaca panas. Pasalnya, suhu udara cenderung lebih tinggi dari biasanya pada siang hari.

"Masyarakat diimbau untuk menghindari aktivitas di luar ruangan pada siang hari dan memakai pelindung diri seperti topi dan tabir surya," imbau Rudi.

Editorial Team