Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi kanker payudara (IDN Times/Aditya Pratama)

Intinya sih...

  • Kasus kanker payudara di Lampung mencapai 439 dalam tiga tahun terakhir, dengan 178 kasus tertinggi pada 2023.
  • Pasien kanker payudara dapat ditanggung BPJS, termasuk pengobatan stadium lanjut menggunakan kemoterapi dan radiasi.
  • Pemerintah Provinsi Lampung melakukan upaya penanggulangan dengan meningkatkan deteksi dini melalui puskesmas dan advokasi kepada stakeholder.

Bandar Lampung, IDN Times - Ada 439 kasus kanker payudara tiga tahun terakhir di Lampung. Berdasarkan sumber data Dashboard Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK), kasus kanker payudara 2022 tercatat 156 kasus, 2023 (178 kasus) dan 2024 sampai 14 Oktober (105 kasus).

"Kami belum ada data terkait pemicu naik atau turunnya kasus kanker payudara di Provinsi Lampung," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Lampung, Edwin Rusli dikonfirmasi, Rabu (16/10/2024).

1. JKN dan BPJS Kesehatan masuk tanggungan pengobatan kanker payudara

KPK Ungkap Penyelewengan Layanan Kesehatan di Tiga Rumah Sakit, Kerugian Capai Rp 34 Miliar

Terkait persoalan pengobatan, Edwin menyebutkan, penanganan pasien kanker payudara dapat ditanggung BPJS bagi peserta JKN. Termasuk pengobatan kanker payudara stadium lanjut, juga tetap ditanggung secara penuh oleh BPJS Kesehatan.

"Secara umum, tindakan pengobatan kanker menggunakan metode kemoterapi dan radiasi," ucapnya.

2. Sarankan penderita lakukan pemeriksaan dini

ilustrasi kanker payudara (IDN Times/Aditya Pratama)

Ihwal pemeriksaan penyakit kanker payudara, Edwin melanjutkan, pasien dapat melakukan pemeriksaan dini mulai dari fasilitas kesehatan puskesmas terdekat. Kemudian akan diperiksa dengan metode Sadanis atau pemeriksaan payudara klinis.

Bila hasil pemeriksaan ditemukan benjolan atau tanda-tanda kecurigaan kemunculan penyakit kanker payudara, maka petugas akan merujuk pasien tersebut ke rumah sakit.

"Kami sangat menyarankan pasien melakukan pemeriksaan dini, dikarenakan stadium dini mempunyai tingkat kesembuhan yang akan semakin tinggi," imbuhnya.

3. Giatkan deteksi dini hingga tingkatkan kompetensi tenaga medis

ilustrasi kanker payudara (IDN Times/Aditya Pratama)

Dalam kasus kanker payudara ini, Edwin menambahkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengklaim telah melakukan sederet upaya penanggulangan, guna menekan kasus kanker payudara merupakan salah satu penyakit penyumbang angka kematian tertinggi.

Mulai dari menggiatkan advokasi dan sosialisasi kepada stakeholder di kabupaten/kota terhadap pentingnya deteksi dini penyakit tidak menular, termasuk kanker payudara. Kemudian meningkatkan kompetensi tenaga dokter atau bidan di Puskesmas, untuk deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim.

"Deteksi dini atau skrining kanker payudara dilaksanakan oleh puskesmas/FKTP melalui teknis sadari (pemeriksaan payudara sendiri), Sadanis (pemeriksaan payudara secara klinis oleh tenaga medis terlatih) dan rencana menggunakan USG payudara di puskemas. Pemeriksaan payudara dengan metode Sadanis merupakan bagian dari Standar Pelayanan Minimal (SPM) usia produktif tanggung jawab kepala daerah kabupaten/kota," katanya.

Editorial Team