Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Puluhan hektare kawasan hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Lampung Timur mengalami kebakaran hebat. Pemadaman api memakan waktu 18 jam. (Dok. Polres Lampung Timur).

Lampung Timur, IDN Times - Kebakaran di beberapa titik Taman Nasional Way Kambas (TNWK) selama dua bulan terakhir membuat cemas pihak TNWK. Pasalnya kebakaran ini diduga sengaja dilakukan oleh oknum agar memudahkan mereka memasang jerat pada satwa.

Meski demikian, Humas Taman Nasional Way Kambas Lampung, Sukatmoko mengatakan pihaknya sampai hari ini belum menemukan lagi hot spot atau titik panas akibat kebakaran hutan.

“Saat ini belum terpantau adanya hot spot, murah-mudahan tidak ada. Karena dalam dua bulan terakhir ini saja sudah ada enam titik terbakar dengan luas lahan mencapai 200 hektar,” katanya ketika dihubungi IDN Times, Senin (9/10/2023).

1. Kasus satwa mati hanya ada pada peristiwa kebakaran September

Satwa TNWK terbakar. (IDN Times/Istimewa)

Sukatmoko mengatakan, kebakaran selama dua bulan terakhir tersebut hanya kebakaran pada September saja ada dampak hingga beberapa satwa mati. Sedangkan pada kebakaran Oktober ini tidak terdeteksi ada satwa mati.

“Kalau jumlah satwa mati itu kita tidak ada. Tapi memang ada temuan tenggiling terbakar dan beberapa satwa kecil seperti ular mati itu dari kejadian kebakaran bulan lalu, sementara yang kemarin belum ada temuan,” ujarnya.

Sedangkan untuk satwa besar seperti gajah tidak ada yang mati. Ia pun mengatakan enam titik kebakaran selama dua bulan ini terdapat di seksi 1 Way Kanan, seksi 2 Bungur, dan seksi 3 Kuala Penet.

2. Musim kemarau membuat ladang ilalang dan rawa gambut kering

Editorial Team

Tonton lebih seru di