Syekh Ali Jaber Pernah Berpesan Jika Meninggal Dimakamkan di Lombok

Lombok tinggalkan kenangan indah

Pedakwah Ustaz Yusuf Mansur menyatakan, sebelum meninggal dunia Syekh Ali Jaber sempat mengalami kondisi kritis, Rabu (13/1/2021) malam. Syekh Ali juga sempat memakai ventilator selama 16-17 hari di rumah sakit.

"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, kita semua berduka, Indonesia berduka, Syekh Ali berpulang ke Rahmatullah jam 8.30 tadi di RS Yarsi. Insha Allah beliau syahid, kurang lebih 16 hari sampai 17 hari di ventilator, dan semalam dikabari oleh Ust Iskandar, dari dokter, Syekh Ali kritis," ujar Yusuf dalam unggahan di Instagramnya, Kamis (14/1/2021).

"Saya juga sebar permohonan doa pada ustadz, ustadzah, kyai, para alim ulama, ke Aa Gym, ke teman-teman seluruh Nusantara, pimpinan-pimpinan pondok seluruh Indonesia, kondisinya kritis, sudah mau dipasangin alat jantung (Rabu malam)," tambahnya.

1. Meninggal dalam kondisi negatif COVID-19

Syekh Ali Jaber sempat dinyatakan positif COVID-19 Desember 2020 lalu. Ia juga harus menjalani perawatan di rumah sakit. Namun, menurut akun @yayasan.syekhalijaber, Syekh Ali meninggal di Rumah Sakit Yarsi dalam keadaan negatif COVID-19.

"Di RS Yarsi hari ini, 14 Januari 2021, 1 Jumadil Akhir 1442 H jam 08.30 WIB dalam keadaan negatif COVID-19," tuturnya.

Baca Juga: Momen Haru Alpin Andrian Minta Maaf ke Syekh Ali Jaber di Persidangan

2. Ingin dimakamkan di Lombok

Syekh Ali Jaber Pernah Berpesan Jika Meninggal Dimakamkan di LombokPortal Jember

Semasa hidup, Syekh Ali Jaber pernah berpesan jika nanti dia meninggal dunia di Indonesia, dia ingin dimakamkan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Ya Allah walaupun saya memilih dan memohon meninggal di Madinah, tapi kalau ya Allah, jika saya ditetapkan meninggal di Indonesia, mohon saya mau dimakamkan di Lombok," ucapnya saat berdakwah dilansir YouTube channel Sasak Update.

3. Lombok tinggalkan kenangan indah

Syekh Ali Jaber Pernah Berpesan Jika Meninggal Dimakamkan di Lomboktravelweekly-asia.com

Syekh Ali Jaber mengungkapkan Kakek merupakan orang Lombok, bahkan kakek Ali Jaber syahid saat melawan penjajah di Lombok.

“Ketika saya di Lombok ini, saya jauh merasa nyaman. Karena ada ceritanya. Pertama saya berjuang di Indonesia memang di Lombok, anak lahir di Lombok, Lombok termasuk pulau kesayangan saya," ujarnya.

4. Kenangan Yusuf Mansur Bersama Syekh Ali Jaber

Syekh Ali Jaber Pernah Berpesan Jika Meninggal Dimakamkan di LombokInstagram@yusufmansurnew

Pedakwah Ustaz Yusuf Mansur menyebut, banyak kenangan bersama Syekh Ali Jaber. Yusuf ingat masa-masa pertama ia membawa Syekh Ali berdakwah di televisi untuk pertama kali.

"Banyak kenangan dengan Syekh Ali, dari pertama saya di TV, saya bawa beliau ke TV, saya jemput beliau pertama-tama, saya bawa ke TPI, MNC, ini loh orang Arab yang cinta Indonesia, ini loh orang alim yang cinta Indonesia, ini loh Ahli Qur'an yang cinta Indonesia," ujar Yusuf dalam unggahan di Instagramnya.

"Waktu di Sunda Kelapa tiba tiba ada orang Arab tinggi gede gitu nyapa saya Ustadz Yusuf ya, waduh kaget saya. Bareng saya ama dia di Indonesia Menghapal Qur'an, terus Indonesia Tahfidz," tambahnya.

Yusuf juga kagum akan kecintaan Syekh Ali terhadap Indonesia. Bahkan, ia rela mengganti kewarganegaraan jadi warga negara Indonesia agar demi bisa berdakwah di Indonesia.

"Kita kehilangan alim ulama, kita kehilangan pejuang Al Qur'an, kita kehilangan seorang da'i yang ikhlas, yang meninggalkan negaranya ke Indonesia, pindah kewarganegaraan untuk dakwah di Indonesia," ujar Yusuf.

Baca Juga: [BREAKING] Syekh Ali Jaber Tutup Usia di Rumah Sakit

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya