ilustrasi kolaborasi (pexels.com/Diva Plavalaguna)
Menteri Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak Republik Indonesia, Arifah Choiri Fauzi, mengatakan, pemberdayaan ekonomi perempuan merupakan agenda strategis nasional yang harus terus diperkuat di era digital. Untuk itu, kolaborasi lintas sektor, antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat adalah kunci mewujudkan kesetaraan digital gender dan memperluas peluang ekonomi bagi perempuan di seluruh Indonesia.
"Potensi besar ini hanya bisa diwujudkan jika perempuan diberi akses yang setara terhadap teknologi, pelatihan, dan jaringan pasar yang inklusif. Melalui Sisternet Festival 2025 ini, kami berharap semakin banyak perempuan yang berani bermimpi, berkarya, dan berkolaborasi untuk membawa perubahan positif bagi bangsa. Karena ketika perempuan berdaya dan anak-anak terlindungi, Indonesia akan melangkah lebih pasti menuju Indonesia Emas 2045,” paparnya.
Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Meutya Hafid menyampaikan, peningkatan partisipasi perempuan dalam ekosistem digital merupakan bagian penting dari agenda nasional Sembilan Juta Talenta Digital 2030. Menurutnya, perempuan harus menjadi bagian utama dari agenda ini karena teknologi membuka ruang tanpa batas bagi mereka untuk berkarya, berbisnis, dan berekspresi.
Kolaborasi seperti yang dilakukan bersama XLSMART adalah contoh nyata bagaimana pemerintah dan sektor swasta bisa bersinergi menciptakan ekosistem digital yang inklusif dan berpihak pada masyarakat,” katanya.