Salah satu kapal tanker milik Pertamina Shipping yang dioperasikan saat akhir tahun ini. (IDN Times/Dok Humas PIS)
Menurut Baron, keberhasilan ini semakin memperkuat posisi PIS sebagai pemain utama dalam industri marine logistics yang tidak hanya mengedepankan efisiensi dan inovasi, tetapi juga berkontribusi terhadap transisi energi serta praktik bisnis yang berkelanjutan. Hingga tahun 2025, PIS terus memperkuat langkahnya mengembangkan armada ramah lingkungan, infrastruktur hijau, serta solusi berbasis teknologi untuk mendukung transisi energi global, sejalan dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang lebih luas.
Seluruh langkah ini sejalan dengan visi jangka panjang PIS untuk mencapai net zero emission (NZE) pada 2050, sesuai dengan target International Maritime Organization (IMO). Untuk itu, PIS telah menyusun roadmap keberlanjutan hingga 2034, dengan target peningkatan kontribusi bisnis hijau hingga 34 persen serta penurunan emisi karbon sebesar 32 persen.
Implementasi teknologi ramah lingkungan terus diperkuat, termasuk pengadopsian bahan bakar ramah lingkungan B40, penerapan dual-fuel engine, serta desain Green Ship
dengan sistem pengolahan air ballast dan scrubber, guna memastikan bahwa operasional pelayaran tetap berkontribusi terhadap keberlanjutan tanpa mengurangi efisiensi bisnis.