Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
community.idntimes.com
Ilustrasi hotel (Pexels.com/Francesco Ungaro)

Intinya sih...

  • Okupansi hotel turun dibanding tahun sebelumnya

  • Penurunan disebabkan efek efisiensi anggaran pemerintah

  • Tingkat hunian hotel mulai naik di semester kedua 2025

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times — Badan Pimpinan Daerah (BPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Lampung mencatat penurunan tingkat hunian kamar hotel, baik hotel berbintang maupun nonbintang, sepanjang 2025.

Ketua BPD PHRI Lampung, Handitya Narapati, menyebut penurunan ini terlihat jelas jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya.

“Year end forecasting occupancy hotel berbintang di Provinsi Lampung pada 2025 berada diangka 62 persen, sementara hotel nonbintang sekitar 60 persen,” katanya, Rabu (24/12/2025).

1. Okupansi turun dibanding tahun lalu

Ilustrasi Hotel. (Pexels.com/Bruno Maceiras)

Handitya menjelaskan, angka tersebut menurun cukup signifikan dibandingkan tahun 2024.

"Pada periode yang sama tahun lalu, tingkat hunian hotel berbintang mencapai 67 persen, sedangkan hotel nonbintang berada di angka 65 persen," jelasnya.

2. Efek efisiensi

Ilustrasi uang rupiah. (IDN Times/Pexels)

Menurut Handitya, penurunan ini tak lepas dari kebijakan penghematan anggaran pemerintah yang berlangsung pada semester pertama 2025.

“Pada semester pertama 2025, hampir tidak ada kegiatan pemerintahan yang dilakukan di hotel karena penghematan anggaran,” ujarnya.

Ia menyebut, untuk Provinsi Lampung dan sebagian besar daerah di luar Bali serta enam destinasi Bali Baru, belanja pemerintah masih menjadi sumber utama pergerakan industri perhotelan.

“Kontribusi belanja pemerintah terhadap okupansi hotel bisa mencapai sekitar 50 persen,” ucapnya.

3. Mulai naik di semester kedua

Ilustrasi profit. (Pexels.com/Aurelijus U)

Meski demikian, PHRI mencatat adanya perbaikan pada semester kedua 2025 seiring pelonggaran anggaran pemerintah. Hal ini membuat tingkat hunian hotel mulai bergerak naik, meskipun belum kembali ke level tahun sebelumnya.

“Kondisi ini yang membuat kami memproyeksikan okupansi akhir tahun 2025 berada di angka 62 persen untuk hotel berbintang dan 60 persen untuk hotel nonbintang,” bebernya.

4. Masih di bawah tahun lalu

Ketua BPD PHRI Lampung, Handitya Narapati. (IDN Times/Muhaimin)

Khusus periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), PHRI Lampung juga mencatat capaian okupansi yang masih lebih rendah dibandingkan tahun lalu.

Hingga 23 Desember 2025, tingkat hunian hotel berbintang tercatat 62 persen, sementara hotel nonbintang berada di angka 59 persen.

Angka ini menurun jika dibandingkan periode yang sama pada 2024, di mana okupansi hotel berbintang mencapai 71 persen dan hotel nonbintang 67 persen. “Penurunan year on year ini cukup signifikan,” ungkap Handitya.

Meski begitu, PHRI berharap masih ada tambahan pemesanan kamar menjelang puncak libur akhir tahun. “Kami berharap pada tanggal 30 dan 31 Desember nanti terjadi peningkatan pemesanan sehingga target industri hotel di Provinsi Lampung dapat tercapai,” tambahnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team