Yura mengatakan, dalam rangka menjaga momentum perbaikan sekaligus peningkatan kinerja ekonomi di tengah pandemik COVID-19, diperlukan upaya bersama seluruh pihak.
“Pertama, penguatan kolaborasi penanganan COVID-19 untuk peningkatan percepatan vaksinasi, jumlah testing dan tracing, serta pembatasan mobilitas. Kedua, mendorong sinergi pemulihan dan penguatan struktur industri manufaktur dalam menopang pertumbuhan ekonomi yang kuat, seimbang, dan berkelanjutan melalui delapan langkah strategis,” paparnya.
Ketiga, mendorong konsumsi rumah tangga dengan meningkatkan daya beli masyarakat dapat dilakukan dengan memaksimalkan percepatan pemanfaatan dana desa, realisasi bantuan sosial/subsidi dan program perbaikan kesejahteraan. Terutama yang menyasar pada UMKM dan MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah).
Keempat, mendorong pertumbuhan investasi dengan menjaga persepsi positif investor swasta. Hal tersebut dapat dilakukan melalui perbaikan iklim kemudahan berusaha termasuk aspek informasi (transparansi, kemudahan akses, kelengkapan, kekinian dan akurasi); aspek regulasi (kepastian, kejelasan, keselarasan, sederhana dan insentif investasi).
Aspek lainnya komunikasi dan program (strategi promosi dengan public relation yang handal, jejaring investor domestik dan internasional yang luas, serta visi, program dan timeline yang jelas). Selain itu, memperkuat sinergi antar pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terkait investasi, salah satunya melalui pembangunan kawasan industri dengan infrastruktur yang memadai sehingga dapat menarik minat investor.
Kelima, identifikasi potensi sumber-sumber baru pertumbuhan ekonomi antara lain, melalui optimalisasi Local Value Chain (LVC) sebagai strategi mendorong percepatan pemulihan ekonomi di daerah. Itu tidak terbatas pada sektor pertanian pangan, namun termasuk sektor lainnya yaitu pertambangan, perkebunan, dan industri.
Penguatan LVC tersebut di antaranya membentuk klaster-klaster ekonomi baru atau eksosistem. Korporasi dapat berperan sebagai aggregator dan offtaker.
Keenam, pemantauan indikator terkini ekonomi daerah (Early Warning System) yang akurat dan terkini untuk memantau denyut perekonomian daerah.