Penjualan Eceran di Bandar Lampung Februari 2025 Tetap Tumbuh Kuat

- Pertumbuhan penjualan eceran di Bandar Lampung Februari 2025 tumbuh 45,86% (yoy) dengan IPR sebesar 190,20.
- Sektor makanan, minuman, dan tembakau mendukung pertumbuhan penjualan eceran dengan kenaikan dari 29,68% (yoy) menjadi 34,37% (yoy) pada Februari 2025.
- Ekspektasi harga menunjukkan tekanan inflasi melandai pada April dan meningkat kembali pada Mei serta Juli sebelum mereda di Agustus 2025.
Bandar Lampung, IDN Times – Bank Indonesia (BI) Lampung mencatat, kinerja penjualan eceran di Kota Bandar Lampung Februari 2025 masih menunjukkan pertumbuhan positif secara tahunan.
Kepala Perwakilan BI Lampung, Junanto Herdiawan, menyebut berdasarkan hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) oleh Bank Indonesia (BI), Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Februari 2025 tercatat sebesar 190,20 atau tumbuh 45,86 persen (yoy).
Meskipun sedikit lebih rendah dibandingkan Januari 2025 yang tumbuh 46,62 persen (yoy), angka ini tetap mencerminkan kuatnya konsumsi masyarakat. "Secara bulanan (mtm), kinerja penjualan eceran mengalami kontraksi tipis sebesar 0,09% dibandingkan Januari 2025 yang memiliki IPR 190,38," katanya, Rabu (19/3/2025).
1. Makanan dan minuman jadi pendorong utama

Junanto mencatat, pertumbuhan penjualan eceran masih didukung oleh sektor makanan, minuman, dan tembakau. Secara tahunan, sektor ini mengalami kenaikan dari 29,68 persen (yoy) di Januari 2025 menjadi 34,37 persen (yoy) pada Februari 2025.
Lebih lanjut ia menyampaikan, pertumbuhan bulanan tercatat sebesar 1,52% (mtm), meski melambat dibandingkan Januari yang tumbuh 2,83% (mtm). "Peningkatan ini mencerminkan daya beli masyarakat yang masih kuat, terutama untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari," ujarnya.
2. Inflasi masih berfluktuasi

Di sisi ekspektasi harga, hasil survei menunjukkan tekanan inflasi diperkirakan akan melandai pada April 2025, tetapi kembali meningkat pada Mei. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Mei 2025 tercatat sebesar 164,70, lebih tinggi dibandingkan April.
Selain itu, tekanan inflasi juga diprediksi meningkat pada Juli sebelum mereda di Agustus 2025. IEH Juli 2025 berada di angka 156,80, lebih tinggi dari Agustus yang tercatat 145,10.
"Tren ini perlu menjadi perhatian bagi pelaku usaha dan masyarakat dalam mengelola pengeluaran dan strategi bisnis ke depan," tambah Junanto.
3. Sektor ritel tetap tumbuh

Junanto menuturkan dengan tren yang masih positif, pihaknya memprediksi sektor ritel di Bandar Lampung diprediksi akan tetap terus bertumbuh.
"Meski harus menghadapi tantangan inflasi dan dinamika daya beli masyarakat dalam beberapa bulan ke depan, kita optimis sektor ritel akan tetap bertumbuh," tuturnya.