Kantor Perwakilan BI Lampung menilai, dalam rangka meningkatkan kinerja ekonomi yang lebih tinggi dan menjaga stabilitas makroekonomi di tengah pandemi COVID-19, diperlukan upaya bersama seluruh pihak.
Pertama, memberikan prioritas dan dukungan kepada sektor-sektor produktif yang potensial untuk dilakukan percepatan pemulihan. Caranya, memerhatikan risiko penularan COVID-19 dan dampak ekonomi, seperti sektor Pertanian dan Industri Pengolahan yang perlu didukung dengan potensi pembiayaan tanpa mengabaikan keamanan dan protokol COVID-19.
“Pemerintah Daerah memiliki peran kunci melalui stimulus fiskal yang telah dipersiapkan melalui realokasi APBD dan Dana Desa. Realisasi anggaran perlu dipercepat untuk mendukung pemulihan ekonomi di tahun 2021, khususnya untuk anggaran yang bersifat produktif,” harap Budiharto.
Ia menambahkan, pelaksanaan kebijakan tersebut perlu didukung dengan monitoring, pengendalian dan evaluasi agar tetap berjalan secara transparan dan efektif.
Kedua, mendorong konsumsi rumah tangga dengan meningkatkan daya beli masyarakat dapat dilakukan dengan memaksimalkan percepatan pemanfaatan dana desa, realisasi bantuan sosial/subsidi dan program perbaikan kesejahteraan terutama yang menyasar pada UMKM dan MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah). Termasuk mendorong penyaluran KUR serta eksekusi program wakaf produktif dan CSR (Corporate Social Responsibility) melibatkan pihak swasta.
Ketiga, selain menjaga konsumsi rumah tangpa, perlu dipersiapkan langkah pemulihan ekonomi yang dapat memberikan daya ungkit bapi perekonomian daerah dan mendorong transformasi ekonomi. Meningkatnya LU transportasi dan perdagangan yang berperan pada tingginya pertumbuhan ekonomi triwulan II 2021 dapat dijadikan momentum bapi Provinsi Lampung untuk mempercepat vaksinasi guna mencapai herd immunity sehingga dapat meningkatkan mobilitas masyarakat dan aktivitas ekonomi.
Keempat, mendorong UMKM untuk melakukan pemanfaatan inovasi ataupun teknologi melakukan digitalisasi seperti pemasaran melalui online dan melakukan pembayaran transaksi secara online. Pendampingan untuk peningkatan kualitas produk ekspor juga harus terus dilakukan untuk dapat memperluas pasar, termasuk produk UMKM.
“Selain itu, peningkatan kinerja ekspor perlu didukung denpan tetap meningkatkan intensitas promosi produk unggulan dan penjajakan negara tujuan baru melalui saluran promosi digital. Salah satunya website Forum Investasi Lampung (investlampunp.ids,” jelas Budiharto.
Kelima, mendorong pertumbuhan investasi dengan menjaga sentimen positif investor swasta. Hal tersebut dapat dilakukan melalui perbaikan iklim kemudahan berusaha meliputi penyempurnaan sistem OSS (Online Single Substitution); aspek informasi (transparansi, kemudahan akses, kelengkapan, kekinian dan akurasi); aspek regulasi (kepastian, kejelasan, keselarasan, sederhana dan insentif investasi); aspek komunikasi dan program (strategi promosi dengan public relation handal, jejaring investor domestik dan internasional luas, serta visi, program dan time yang jelas).
“Ini tentunya didukung infrastruktur dasar handal seperti listrik dan air serta konektivitas yang efisien dan terhubung dengan global value dan memperkuat sinergi antar pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terkait investasi. Salah satunya melalui pembangunan kawasan industri dengan infrastruktur yang memadai sehingga dapat menarik minat investor,” kata Budiharto.