Masyarakat diminta berhati-hati dan tidak asal ikutan dalam mengikuti seruan boikot. Pasalnya, boikot dapat menjadi bumerang jika tidak dilakukan secara seksama dan terukur.
Ketua Dewan Pakar Pusat Studi Siyasah dan Pemberdayaan Masyarakat (PS2PM) Yogyakarta, Dr. M Muslich KS mengatakan, boikot yang tidak terukur dapat berbuah gelombang PHK kepada masyarakat. Maka dari itu, dia meminta masyarakat memiliki strategi tepat agar tidak jatuh korban dari masyarakat.
"Dalam konteks isu (boikot) jangan ada korban kalau bisa. Tapi strategi boikot itu kita pola sedemikian rupa sehingga menjadikan isu itu tidak menjadi sesuatu bumerang bagi kita," kata Muslich dalam keterangan resmi, Senin (16/9/2024).