Ilustrasi dolar AS (IDN Times/Holy Kartika)
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan, posisi keuangan XL Axiata sehat per akhir September 2023, utang kotor tercatat di angka Rp 9,67 triliun, dengan rasio gearing net debt to EBITDA (termasuk finance lease) sebesar 2,7x. Utang bersih tercatat sebesar Rp 7,8 triliun.
XL Axiata tidak memiliki utang berdenominasi USD. Sebesar 37 persen dari pinjaman yang ada saat ini memiliki suku bunga mengambang (floating) dan 63 persen memiliki suku bunga tetap. Free Cash Flow (FCF) berada pada tingkat yang sehat, dengan peningkatan sebesar 53 persen, menjadi Rp 6,21 triliun.
Salah satu kunci pertumbuhan XL Axiata adalah personalisasi penawaran dan layanan. Strategi tersebut terus diterapkan di sepanjang sembilan bulan ini. Hasilnya, data net promoter score (NPS) terus meningkat secara signifikan, sehingga mendorong penggunaan layanan dan pada akhirnya juga membantu meningkatkan pendapatan.
Hasil dari penerapan strategi berbasis digital melalui data analytics juga memungkinkan XL Axiata berinvestasi di area yang bernilai tinggi dan membangun jaringan, termasuk untuk memenuhi permintaan dari seluruh segmen pelanggan. Dengan data analytics ini juga memungkinkan XL Axiata mengevaluasi key performance indicator (KPI) di semua aspek terkait pelanggan, kampanye pemasaran, dan loyalitas pelanggan, sehingga perusahaan dapat merancang strategi yang tepat untuk menghadapi tantangan dan peluang di waktu yang tepat.