Bandar Lampung, IDN Times - Kinerja penjualan eceran Kota Bandar Lampung berdasarkan Hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) dirilis Bank Indonesia Provinsi Lampung mengalami pertumbuhan positif secara tahunan.
Deputi Deputi Direktur Bank Indonesia Provinsi Lampung Irfan Farulian menyampaikan terkait faktor pendorong pertumbuhan penjualan eceran serta prakiraan inflasi hingga Juni 2024 mendatang.
Berikut IDN Times rangkum penjelasan lengkapnya.
Irfan mengatakan, pertumbuhan positif secara tahunan dialami penjualan eceran di Kota Bandar Lampung tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) bulan Desember meningkat 127,85 atau tumbuh sebesar 10,80 persen (yoy), sedikit meningkat jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan November 2023 sebesar 10,49 persen (yoy).
“Secara bulanan, kinerja penjualan eceran Desember 2023 tercatat tumbuh sebesar 6,62 persen (mtm), meningkat jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 2,13 persen (mtm),” katanya melalui keterangan tertulis diterima IDN Times, Kamis (1/2/2024).
Menurut Irfan, meningkatnya kinerja penjualan eceran tahunan kota Bandar Lampung terutama didorong peningkatan penjualan Bahan Bakar Kendaraan Bermotor tumbuh sebesar 26,76 persen (yoy). Itu meningkat jika dibandingkan dengan 24,05 persen (yoy) pada bulan sebelumnya, terutama pada kelompok bahan bakar minyak.
Sementara secara bulanan, Bahan Bakar Kendaraan Bermotor tumbuh sebesar 5,73 persen (mtm), meningkat jika dibandingkan dengan 1,68 persen (mtm) pada bulan sebelumnya, terutama pada kelompok bahan bakar minyak.
Disampaikan Irfan, dari sisi ekspektasi harga 3 bulan dan 6 bulan yang akan datang, responden memperkirakan bahwa tekanan inflasi akan stabil pada Maret 2024 dan menurun pada Juni 2024. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) pada Maret 2024 sebesar 154,90, stabil dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Lebih lanjut pihaknya menjelaskan dari hasil survei tersebut, pedagang eceran memprakirakan tekanan inflasi tertahan oleh pasokan berlebih serta distribusi yang lancar. Sementara itu, intensitas tekanan inflasi diprakirakan mereda pada Juni 2024 tercermin oleh Indeks Ekspektasi Harga Umum Juni 2024 yang tercatat sebesar 176,47, lebih rendah dibandingkan dengan 184,31 pada Mei 2024.