Ilustrasi penggunaan QRIS (IDN Times/Dokumen Qris.id)
Sebagai catatan perbaikan kinerja ekonomi Provinsi Lampung ke depan, Budiyono menyampaikan, hal itu diperkirakan terus berlanjut, meski risiko dari sektor eksternal perlu diwaspadai. Eskalasi tensi geopolitik antara Rusia dan Ukraina mendorong terjadi kenaikan harga komoditas energi dan bahan pangan dunia berpotensi meningkatkan tekanan inflasi, menahan pemulihan daya beli masyarakat, serta menghambat aktivitas perdagangan.
Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama dan koordinasi erat dari seluruh pihak dalam rangka menjaga momentum perbaikan sekaligus peningkatan kinerja ekonomi. Maka pemerintah perlu melakukan empat kebijakan. Pertama, memperkuat sinergi dengan antar stakeholders di Lampung untuk mempercepat akselerasi program vaksinasi dan pembukaan sektor prioritas, untuk menjaga stabilitas makroekonomi dengan tetap mendukung upaya pemulihan ekonomi daerah.
Kedua, meningkatkan produktivitas Lapangan Usaha Pertanian, terutama subsektor tanaman pangan, melalui peningkatan pemanfaatan alat dan mesin pertanian (Alsintan) dan benih berkualitas, penguatan askes pembiayaan procyclical bagi Petani, serta memastikan ketersediaan pupuk berkualitas di Provinsi Lampung di tengah tereskalasinya tensi geopolitik antara Rusia dan Ukraina.
"Ketiga pemerintah daerah harus mendorong sinergi pemulihan dan penguatan struktur Industri Pengolahan, terutama terkait ketersediaan bahan baku berkualitas, debottlenecking permasalahan logistik, dan percepatan pemulihan stabilitas finansial, dalam rangka menopang pertumbuhan ekonomi kuat, seimbang, dan berkelanjutan melalui delapan langkah strategis," terang Budiyono.
Keempat, Pemprov Lampung juga perlu mendorong keberlanjutan peningkatan konsumsi rumah tangga dengan menjaga pemulihan daya beli masyarakat. Itu dapat mengoptimalisasi peran TPID guna pengendalian inflasi, percepatan pemanfaatan dana desa, realisasi bantuan sosial/subsidi dan program perbaikan kesejahteraan terutama menyasar pada UMKM dan MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah).
"Langkah ini termasuk mengakselerasi digitalisasi sistem pembayaran untuk mendorong pemulihan ekonomi, serta percepatan ekonomi dan keuangan yang inklusif dan efisien melalui perluasan penggunaan QRIS dan intensifikasi program elektronifikasi," harapnya.