Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi UI/UX Designer (unsplash.com/Zesan H.)
ilustrasi UI/UX Designer (unsplash.com/Zesan H.)

Intinya sih...

  • Bisnis sampingan cocok untuk mahasiswa dengan jadwal fleksibel

  • Jasa desain grafis freelance, reseller/dropshipper produk online, dan content writer freelance adalah pilihan bisnis yang layak dicoba

  • Fotografer/videografer event kampus dan les privat/mentor akademik juga merupakan opsi bisnis sampingan yang menguntungkan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menjalani kehidupan sebagai mahasiswa kadang gak cukup hanya mengandalkan uang saku bulanan. Apalagi kalau sudah harus membayar kebutuhan kuliah, keperluan organisasi, atau bahkan menabung untuk proyek pribadi.

Banyak mahasiswa akhirnya mencari cara agar bisa tetap produktif tanpa mengorbankan jadwal kuliah yang padat. Di sinilah peran bisnis sampingan dengan waktu fleksibel sangat dibutuhkan.

Untungnya, sekarang peluang bisnis sudah semakin luas dan mudah dijangkau, bahkan dengan modal terbatas. Teknologi dan media sosial membuka ruang besar untuk mahasiswa yang ingin membangun penghasilan sendiri.

Terpenting, bisnis ini bisa dijalankan tanpa harus terikat jam kerja tetap, sehingga gak mengganggu prioritas utama di bangku kuliah. Berikut beberapa ide bisnis sampingan yang layak dicoba oleh mahasiswa dengan jadwal fleksibel.

1. Jasa desain grafis freelance

ilustrasi designer (freepik.com/senivpetro)

Buat mahasiswa jurusan desain atau siapa pun yang punya skill olah visual, bisnis desain grafis freelance bisa jadi pilihan utama. Dengan menguasai tools seperti Adobe Illustrator, CorelDRAW, atau Canva, peluang buat mengerjakan proyek desain dari klien lokal sampai luar negeri terbuka lebar. Mulai dari membuat logo, konten Instagram, hingga desain undangan digital, semua bisa dikerjakan dari rumah atau kampus.

Keuntungan lainnya, proyek desain biasanya dibayar per hasil, bukan per jam. Jadi, mahasiswa bisa atur sendiri jadwal pengerjaannya. Saat ada waktu luang, proyek bisa dikejar, dan saat sedang sibuk UTS, bisa rehat sejenak tanpa beban.

Modal utamanya memang skill, portofolio yang rapi, dan konsistensi dalam hasil kerja. Platform seperti Fiverr, Sribulancer, atau bahkan promosi lewat Instagram pribadi bisa sangat membantu untuk memulai.

2. Reseller atau dropship produk online

ilustrasi menjual baju (freepik.com/Wiroj Sidhisoradej)

Menjadi reseller atau dropshipper adalah langkah bisnis yang tepat buat mahasiswa yang ingin belajar berjualan tanpa modal besar. Gak perlu stok barang, karena produk dikirim langsung oleh supplier. Cukup fokus pada pemasaran dan pelayanan konsumen, bisnis ini bisa dijalankan dari mana pun selama ada koneksi internet.

Kelebihannya, bisnis ini fleksibel dan bisa disesuaikan dengan minat pribadi. Misalnya, suka skincare? Jual produk kecantikan. Suka hal-hal unik? Jual aksesori handmade.

Mahasiswa juga bisa belajar teknik digital marketing sambil jalan, seperti membuat konten promosi, menggunakan ads, atau membangun personal branding lewat media sosial. Dengan komitmen yang konsisten, bisnis ini bisa menghasilkan keuntungan yang cukup signifikan.

3. Content writer freelance

ilustrasi Content Writer (freepik.com/freepik)

Kalau punya minat di bidang tulis-menulis, menjadi penulis lepas bisa jadi peluang yang menguntungkan. Banyak media online, agensi digital, hingga pelaku UMKM yang butuh jasa penulisan artikel, copywriting, atau konten blog. Mahasiswa dari berbagai jurusan bisa menyesuaikan topik yang dikuasai agar hasil tulisannya lebih tajam dan berbobot.

Menulis lepas punya keunggulan dalam hal fleksibilitas waktu. Proyek bisa dikerjakan malam hari, saat akhir pekan, atau di sela-sela jadwal kuliah. Selain itu, aktivitas ini juga melatih kemampuan riset dan menyusun argumen yang terstruktur, keterampilan yang sangat dibutuhkan dalam dunia akademik maupun profesional. Bayarannya pun cukup menjanjikan, apalagi kalau tulisan sudah terbit di media ternama dan mulai dipercaya oleh klien-klien besar.

4. Fotografer atau videografer event kampus

ilustrasi fotografer (freepik.com/jcomp)

Buat yang punya kamera dan minat di bidang visual, jadi fotografer atau videografer event kampus bisa jadi peluang besar. Acara kampus seperti seminar, wisuda, pentas seni, atau kegiatan organisasi sering membutuhkan dokumentasi profesional. Ini bisa jadi ladang cuan sekaligus ruang latihan skill dokumentasi yang lebih serius.

Kerjanya pun gak mengikat waktu setiap hari. Biasanya hanya saat event, jadi cocok buat mahasiswa yang tetap ingin aktif berorganisasi atau fokus kuliah. Setelah kegiatan selesai, proses editing bisa dilakukan dengan fleksibel di waktu luang. Selain uang saku tambahan, karya yang dihasilkan bisa memperkaya portofolio profesional, apalagi kalau ingin terjun ke dunia industri kreatif setelah lulus.

5. Les privat atau mentor akademik

illustrasi les privat (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Mahasiswa tingkat akhir atau yang punya pemahaman kuat dalam bidang tertentu bisa mencoba jadi pengajar les privat. Targetnya bisa adik tingkat di kampus atau siswa sekolah menengah yang butuh bimbingan belajar. Les bisa dilakukan secara tatap muka atau daring, tergantung kesepakatan dan kenyamanan dua pihak.

Selain menghasilkan uang, kegiatan ini juga memperdalam pemahaman materi kuliah yang sudah dipelajari. Mengajar melatih kemampuan komunikasi, kesabaran, dan tanggung jawab, nilai-nilai penting yang bisa berguna di dunia kerja nantinya.

Jadwalnya pun bisa diatur fleksibel, disesuaikan dengan kesibukan akademik. Ini salah satu bisnis sampingan yang bukan cuma memberi keuntungan materi, tapi juga kontribusi intelektual.

Menjalankan bisnis sampingan saat kuliah bukan hal yang mustahil selama bisa mengatur waktu dengan bijak. Banyak peluang yang bisa dicoba tanpa harus mengorbankan pendidikan sebagai prioritas utama. Kuncinya adalah konsisten, terus belajar, dan terbuka terhadap pengalaman baru.

Dari kelima bisnis di atas, pilih yang sesuai dengan minat dan keahlian yang sudah dimiliki. Semakin sesuai dengan passion, semakin besar pula kemungkinan bisnis itu bertahan dalam jangka panjang. Jangan ragu memulai dari hal kecil, karena dari situlah pengalaman besar terbentuk.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team