ilustrasi pasar hasil laut (pexels.com/TonyNojmanSK)
Disampaikan Tony, secara tahunan, inflasi gabungan dua kota di Provinsi Lampung bulan Desember 2023 tercatat sebesar 3,47 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional dan inflasi gabungan 24 kota di wilayah Sumatera yang masing-masing tercatat 2,61 persen (yoy) dan 2,72 persen (yoy).
"Dilihat dari sumbernya, inflasi pada bulan Desember 2023 didorong oleh kenaikan harga pada beberapa komoditas seperti bawang merah, ikan kembung, minyak goreng, tomat dan gula pasir dengan andil masing-masing sebesar 0,064 persen, 0,04 persen, 0,042 persen, 0,030 persen dan 0,027 persen," terangnya.
Menurutnya, kenaikan harga komoditas bahan pangan menjadi penyumbang utama inflasi pada Desember 2023. Kenaikan harga bawang merah dipengaruhi oleh masuknya periode tanam di Jawa Tengah yang tercermin dari kenaikan harganya pada November (Rp27.250/kg) dan Desember 2023 (Rp32.410/kg).
Inflasi bulanan ikan kembung meningkat pada Desember 2023 sejalan dengan tren historisnya, dimana terjadi penurunan produksi aneka komoditas perikanan seperti ikan tongkol, ikan kembung, udang laut, dan selar akibat meningkatnya curah hujan di tengah periode low season produksi.
Adapun inflasi minyak goreng, lanjutnya, didorong oleh harga minyak goreng curah, yang meningkat menjadi Rp14.370/kg pada 25 Desember 2023 dibandingkan Rp14.000/kg pada 1 Desember 2023.
"Kenaikan harga minyak goreng curah lebih dipengaruhi dari sisi supply, di mana serapan DMO minyak goreng pada Desember 2023 hanya tercatat sebesar 63 persen, turun jika dibandingkan 85 persen pada November 2023," ujarnya.