5 Daerah Paling Konsumtif di Lampung, Rata-Rata Belanja Capai Rp1,2 Juta

Intinya sih...
Kabupaten Lampung Tengah memiliki pengeluaran per kapita Rp1.185.356/bulan, didukung aktivitas pertanian dan perdagangan lokal.
Kabupaten Way Kanan dengan pengeluaran per kapita Rp1.187.971/bulan, dipengaruhi oleh logistik, akses barang terbatas, dan gaya hidup modern.
Kabupaten Pesisir Barat mencatat pengeluaran per kapita Rp1.436.908/bulan, dipicu oleh kebutuhan logistik yang mahal dan sektor pariwisata.
Bandar Lampung, IDN Times - Gaya hidup masyarakat di Provinsi Lampung kian berubah. Konsumsi rumah tangga meningkat seiring dengan berkembangnya sektor ekonomi, infrastruktur dan kemudahan akses terhadap barang serta jasa. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, rata-rata pengeluaran per kapita masyarakat Lampung dalam sebulan mencapai Rp1.201.473.
Namun, angka tersebut berbeda-beda di tiap daerah, tergantung karakteristik sosial, ekonomi, dan geografis wilayah masing-masing. Menariknya, terdapat lima daerah dengan pengeluaran bulanan per kapita tertinggi yang menandakan daya beli masyarakat di sana cukup tinggi.
Tak hanya kota besar seperti Bandar Lampung, beberapa kabupaten dengan sektor pertanian dan pariwisata juga masuk daftar ini. Ingin tahu daerah mana saja yang paling konsumtif di Lampung? Simak ulasannya berikut ini!
1. Kabupaten Lampung Tengah
Lampung Tengah merupakan kabupaten terluas di Provinsi Lampung dengan wilayah sekitar 4.559 km². Populasinya juga paling besar, mencapai lebih dari 1,5 juta jiwa. Wilayah ini menjadi jantung aktivitas pertanian dan perdagangan lokal, dengan pusat pemerintahan di Gunung Sugih dan kawasan perdagangan di Bandar Jaya.
Pengeluaran per kapita masyarakat di Lampung Tengah mencapai Rp1.185.356 per bulan, menempatkannya di peringkat kelima dalam daftar daerah dengan konsumsi tertinggi. Aktivitas ekonomi merata di berbagai kecamatan, serta keberadaan pusat pendidikan, pasar, dan UMKM membuat kebutuhan masyarakat cukup beragam. Meski banyak bekerja di sektor primer, daya beli masyarakat tetap kuat dan terus meningkat dari tahun ke tahun.
2. Kabupaten Way Kanan
Kabupaten Way Kanan merupakan salah satu daerah terluas di Lampung dengan total wilayah mencapai sekitar 3.922 km². Kabupaten ini berada di bagian utara dan memiliki topografi daratan tinggi dan didominasi oleh sektor pertanian dan perkebunan. Populasinya sekitar 495 ribu jiwa, tersebar di wilayah cukup berjauhan antar kecamatan.
Meski agraris, pengeluaran per kapita di Way Kanan tergolong tinggi, yakni Rp1.187.971 per bulan. Angka ini membuat Way Kanan menempati peringkat keempat dalam daftar ini. Biaya logistik, akses barang yang terbatas, serta gaya hidup masyarakat yang mulai modern, ikut berkontribusi pada tingginya belanja. Selain itu, belanja non-makanan seperti transportasi, pendidikan, dan komunikasi mulai meningkat seiring pertumbuhan ekonomi lokal.
3. Kabupaten Pesisir Barat
Kabupaten Pesisir Barat memiliki luas wilayah sekitar 2.889 km² dan berada di kawasan barat daya Provinsi Lampung. Dikenal sebagai destinasi wisata unggulan, kabupaten ini memiliki garis pantai panjang dan spot-spot surfing kelas dunia seperti di Krui. Dengan jumlah penduduk sekitar 176 ribu jiwa, kawasan ini masih dalam tahap pembangunan infrastruktur dan fasilitas publik.
Meski tergolong baru dan berpenduduk sedikit, masyarakat Pesisir Barat mencatat pengeluaran per kapita sebesar Rp1.436.908 per bulan. Data tersebut menempatkan kabupaten ini diperingkat ketiga tertinggi se-Lampung. Tingginya pengeluaran kemungkinan berasal dari kebutuhan logistik yang mahal, serta peran sektor pariwisata dan kelautan yang menggerakkan konsumsi masyarakat.
4. Kota Metro
Memiliki luas wilayah hanya sekitar 73 km², Kota Metro adalah kota administratif relatif kecil namun sangat aktif. Kota ini dikenal sebagai pusat pendidikan di Lampung, dengan banyak sekolah dan universitas berdiri di berbagai sudut kota. Penduduknya sekitar 174 ribu jiwa, mayoritas berasal dari kalangan pelajar, keluarga muda, dan pekerja sektor jasa.
Masyarakat Metro memiliki pola konsumsi tinggi dengan pengeluaran rata-rata per kapita mencapai Rp1.636.998 per bulan. Angka ini menempatkan Metro di peringkat kedua tertinggi di Lampung. Selain kebutuhan dasar, sektor pendidikan, transportasi, hingga hiburan menjadi penyumbang terbesar dalam konsumsi masyarakat. Meski kecil, Kota Metro menunjukkan potensi ekonomi lokal kuat dan pola hidup urban yang terus berkembang.
5. Kota Bandar Lampung
Kota Bandar Lampung memiliki luas wilayah sekitar 197 km² dan menjadi pusat pemerintahan, ekonomi, hingga budaya di Provinsi Lampung. Kota ini juga merupakan gerbang utama Pulau Sumatra dari arah Jawa. Dengan jumlah penduduk lebih dari 1,1 juta jiwa, kawasan ini sangat padat dan memiliki karakteristik masyarakat urban dinamis, konsumtif, serta terbuka terhadap berbagai layanan modern.
Berdasarkan data BPS, pengeluaran per kapita di kota ini mencapai Rp1.776.277 per bulan, tertinggi di antara seluruh daerah di Lampung. Pola konsumsi masyarakat yang tinggi dipengaruhi oleh keberadaan pusat perdagangan, mal, transportasi, hingga fasilitas pendidikan dan hiburan. Tidak heran jika Kota Bandar Lampung menempati peringkat pertama dalam daftar daerah dengan pengeluaran terbesar di Provinsi Lampung.