Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bisnis ritel (pixabay.com/stevepb)
ilustrasi bisnis ritel (pixabay.com/stevepb)

Intinya sih...

  • Pertumbuhan ekonomi Lampung triwulan II 2025 tetap solid, tumbuh sebesar 5,09 persen (yoy).

  • Kinerja konsumsi rumah tangga, ekspor, dan investasi menjadi faktor pendukung pertumbuhan ekonomi Lampung.

  • Risiko perlu diwaspadai meski pertumbuhan ekonomi Lampung diprakirakan meningkat dalam kisaran 4,6 persen– 5,3 persen pada 2025.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung angkat bicara terkait perekonomian Lampung triwulan II 2025 tumbuh sebesar 5,09 persen (yoy). Pertumbuhan itu dinilai tetap solid meskipun melandai dibandingkan realisasi triwulan sebelumnya sebesar 5,47 persen.

Hal itu disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Bimo Epyanto saat dikonfirmasi, Selasa (5/8/2025). ia menjelaskan, secara nominal, perekonomian Lampung triwulan II 2025 atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan (2010) masing-masing tercatat sebesar Rp134,40 triliun dan Rp76,05 triliun.

1. Faktor pendukung pertumbuhan ekonomi Lampung triwulan II 2025

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. (Dok. IDN Times)

Bimo mengatakan, pertumbuhan ekonomi Lampung yang tetap tinggi pada triwulan II 2025 utamanya didukung oleh kinerja konsumsi rumah tangga, ekspor, dan investasi. Kinerja konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,67 persen (yoy), tetap kuat meskipun melambat dari triwulan sebelumnya.

Dari sisi permintaan eksternal, kinerja ekspor tumbuh sebesar 7,50 persen (yoy). Itu pun tetap kuat meskipun melambat jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya didukung oleh meningkatnya permintaan antar provinsi dan permintaan komoditas ekspor utama (kopi robusta dan CPO) yang melanjutkan peningkatannya.

Sedangkan kinerja investasi tumbuh sebesar 5,31 persen (yoy). Kondisi itu ditopang investasi bangunan. Hal ini sejalan dengan meningkatnya aktivitas konstruksi.

2. Kopi robusta dan CPO komoditas ekspor utama

Ilustrasi Kopi Robusta (pexels/Igor Haritanovich)

Realisasi pertumbuhan ekonomi Lampung yang baik pada triwulan II 2025 juga tercermin dari sisi lapangan usaha (LU), utamanya LU Industri Pengolahan, serta LU Industri Perdagangan Besar dan Reparasi Kendaraan. Kinerja LU Industri Pengolahan tumbuh sebesar 9,97 persen (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya seiring berlanjutnya peningkatan permintaan domestik dan masih kuatnya kinerja total ekspor didorong oleh perdagangan antar provinsi, serta permintaan komoditas ekspor utama (kopi robusta dan CPO).

Begitu juga kinerja LU Perdagangan Besar dan Reparasi Kendaraan juga kuat dengan tumbuh sebesar 7,34 persen (yoy), turut menguat dari triwulan sebelumnya. Hal ini selaras peningkatan aktivitas perdagangan, yakni kenaikan omset penjualan riil yang didorong oleh permintaan domestik yang kuat.

Bimo menambahkan, kinerja LU utama lainnya seperti LU Konstruksi serta LU Transportasi dan Pergudangan masing-masing tercatat melanjutkan pertumbuhan positif sebesar 6,14 persen (yoy) dan 7,52 persen (yoy).

3. Ada risiko perlu diwaspadai

Ilustrasi risiko investasi (freepik.com)

Bimo menyatakan, Bank Indonesia memandang kinerja perekonomian Lampung yang positif akan terus berlanjut, meski beberapa risiko perlu diwaspadai. Pada 2025, pertumbuhan ekonomi Lampung diprakirakan meningkat dalam kisaran 4,6 persen– 5,3 persen didukung oleh permintaan domestik, terutama didorong oleh pertumbuhan konsumsi seiring dengan kenaikan UMP sebesar 6,5 persen pada pekerja di LU utama.

"Kemudian, kinerja investasi turut diprakirakan kembali melaju seiring dengan memudarnya ketidakpastian politik. Sementara dari sisi eksternal, kinerja ekspor diprakirakan termoderasi sejalan dengan penurunan produksi kopi robusta Lampung di tengah tetap tingginya harga kopi dunia," paparnya.

4. Tiga hal perlu diperhatikan jaga prospek pertumbuhan

Pemilik bisnis sukses membagikan strategi pemasaran online terbaru nya

Bimo menambahkan, dalam rangka menjaga prospek pertumbuhan yang lebih baik, ada tiga hal yang perlu menjadi perhatian ke depan yakni:

  1. Peningkatan produktivitas sisi hulu dan mitigasi dampak perubahan iklim terhadap sektor primer;

  2. Penguatan hilirisasi pertanian berbasis komoditas unggulan yang berkelanjutan;

  3. Penguatan kinerja net ekspor melalui peningkatan daya saing komoditas unggulan, diversifikasi produk industri pengolahan, dan perluasan pasar tujuan ekspor.

Selain itu, Bank Indonesia Provinsi Lampung bersinergi dengan Pemda untuk melakukan peningkatan PAD melalui percepatan digitalisasi SP, serta mendorong investasi melalui Lampung Economic & Investment Forum (LEIF) 2025.

Editorial Team