Awas! Mobil Modifikasi Ada Efek Samping, Ini Tips Merawatnya

Bandar Lampung, IDN Times - Anggota komunitas mobil mayoritas menggemari modifikasi kendaraan roda empat kesayangan. Bahkan, ada dari mereka rela merogoh kocek hingga ratusan juta rupiah demi memuaskan hobi tersebut.
Di sisi lain, hobi yang dilakoni tak bertepuk sebelah tangan. Ada dari mereka mengikuti kontes mobil menyabet gelar juara.
Bagi kamu yang kerap modifikasi mobil, ada baiknya menyimak beberapa tips perawatan kendaraan berikut ini disampaikan Humas Komunitas Revolution Alvin kepada IDN Times, Kamis (24/12/2020).
1. Setiap modifikasi pasti memiliki efek samping
Alvin menjelaskan, perawatan mobil yang dimodifikasi harus diservis secara rutin dan perawatan khusus disektor yang dimodifikasi. "Sebab setiap modifikasi pasti memiliki efek sampingnya dan kita meminimalisir efek sampingnya tersebut," ujarnya.
Efek samping misalnnya, modifikasi kaki kaki bisa menimbulkan efek samping seperti bantingan mobil menjadi lebih keras. Untuk itu, harus diantisipasi menggunakan coilover atau airsuspension agar mobil akan tetap terasa nyaman.
"Apabila disektor mesin ya mungkin dengan perawatan khusus. Apabila mesin sudah dioprek mungkin dengan penggantian oli lebih cepat dari pada umur pakai yang seharusnya," papar Alvin.
2. Referensi modifikasi mobil biar makin kece
Bagi yang hobi modifikasi mobil dan memiliki dana cukup untuk modifikasi lanjutan, anggota Komunitas Revolution berbagai pengalaman mungkin bisa jadi acuan kamu.
Kevin menjelaskan, belum lama ini, anggota Revolution merombak mobil Honda Accord menghabiskan dana sekitar Rp300 juta lebih. Pengerjaannya sekitar lima sampai enam bulan. "Di ubah dari body terus atap dipotong dan dibuat jadi dua pintu. Body-nya di karbonin," ujarnya.
Ia menambahkan, anggota komunitas ini ada yang modifikasi Toyota Innova dibuat aliran elegan vip. Modifikasi menghabiskan dana sekitar Rp150 juta mengubah kaki-kaki, interior yang dibuat lebih elegan dari Innova lain.
"Ada juga mobil ketiga masih jenis sama yaitu Innova, menghabiskan dana sekitar Rp120 juta. "Yang ketiga inova ini dimodifikasi sound audio mobilnya," jelas Kevin.
3. Rela habiskan Rp300 juta demi hobi
Kevin menyatakan, anggota bergabung dalam Revolution tak diwajibkan untuk memodifikasi mobil. Ia tak menampik, ada anggota mereka menghabiskan dana hingga ratusan juta untuk merombak habis mobilnya.
Menurut Kevin, pengeluaran paling banyak untuk modifikasi mobil sejauh ini berada diangka Rp300 juta. Gelontoran uang ratusan juta itu tidak sia-sia. Selain memang sudah hobi dan menganggap modifikasi sebagai seni, komunitas Revolution kerap menyabet juara di ajang kontes mobil.
4. Tidak harus mempunyai mobil modifikasi
Menurut Kevin, untuk menjadi anggota Komunitas Revolution tidak harus memiliki mobil modifikasi. Bahkan ada anggota saat ini tidak memodifikasi mobilnya.
"Ya nggak semua anggota modifikasi mobil. Ada yang cuma ikut ngumpul kekeluargaan terus sharing-sharing tentang dunia otomotif gitu. Kalau pun ada yang mau gabung juga nggak ada syaratnya. Yang penting solidaritasnya kuat dan loyal,"ungkapnya.
Kevin menambahkan, komunitas ini memang lebih menitikberatkan pada loyalitas dan kekompakan para anggotanya. Tak hanya sebagai wadah penyalur hobi saja, Revolution juga kerap menggalang donasi seperti sembako atau pun pakaian untuk dibagikan kepada kaum duafa. Setiap bulan puasa bahkan, mereka selalu membagikan takjil di titik-titik Kota Bandar Lampung.
5. Berdiri sejak 2006
Bertujuan sebagai wadah bagi para pecinta modifikasi mobil, Komunitas Revolution di bentuk sejak 2006. Komunitas yang terdiri dari 30 anggota mulai dari pelajar, mahasiswa hingga pekerja ini, sudah memiliki cabang di Jambi, Medan dan Palembang.
Menurut humas Revolution Alvin, anggota komunitas revolution sudah menghabiskan ratusan juta untuk memodifikasi mobilnya. Bahkan komunitas ini juga kerap menyabet juara di setiap kontes mobil.