4 Tips Menjadi Sosok Idealis Tanpa Saling Menyikut, Jaga Empati!

Terlalu idealis bisa mengundang banyak bahaya dalam hidup. Salah satunya terlalu ingin semuanya sempurna dalam segala hal. Sehingga gak heran jika idealisme yang diciptakan sendiri malah menyulitkan hidup.

Supaya tidak merugikan diri sendiri coba renungkan, biar gak memicu adanya saling sikut dengan orang lain. Usahakan untuk menyeimbangkan idealisme dengan kenyataan. Tujuannya supaya idealisme yang kamu punya tetap sesuai takaran kenyataan.

Idealisme yang berlebihan akan membawa pengaruh negatif pada seseorang. Semua cara dilakukan untuk mencapai apa yang diinginkan meski rela menyikut orang lain. Cara ini tidak dibenarkan sebab tidak bermoral.

Tips supaya tetap menjadi sosok idealis namun bermoral ialah dengan cara menjaga keseimbangan idealisme dengan empati. Empati yang tetap dijaga akan menolongmu supaya tidak seenaknya dalam bersikap mencapai tujuan dengan idealisme yang juga ditetapkan. Cara ini mampu menekan keinginan untuk saling menyikut. 

Tumbuh jadi sosok yang idealis tentu saja boleh. Justru ini menjadi sisi baik tersendiri yang bisa menguntungkan. Sikap idealis mendorong seseorang untuk bisa mencapai apa yang diinginkan. 

Menjadi sosok idealis tidak harus menyikut atau menjatuhkan orang lain. Kamu bisa mengurangi kemungkinan ini dengan mengukur idealisme yang kamu miliki agar sesuai porsi yang tepat. Hindari fokusmu hanya pada target dan pencapaian yang kamu miliki.

Salah satu keinginan yang salah pada diri sosok idealis yakni ingin mencari pengakuan. Hal ini sangat tidak dibenarkan, sebab tujuannya bukan menggapai pencapaian namun malah ingin mencari pengakuan. 

Akibatnya jika dibiarkan akan memicu segala macam keinginan untuk melakukan segala cara supaya bisa mendapatkan validasi dari orang lain. Lebih baik redam keinginan tersebut ya supaya tidak menganggu rencanamu. Sehingga kamu bisa menjadi sosok idealis namun tetap paham aturan. 

Tidak ada yang salah menjadi sosok yang idealis. Asalkan tidak disertai sikap saling sikut. Sebab ini akan mencerminkan manusia yang tidak punya moral. Alangkah lebih baiknya jadi sosok idealis namun tetap punya sikap empati.