Ice breaking merupakan kegiatan atau permainan bertujuan untuk mencairkan suasana serta membuat peserta merasa lebih nyaman. Ice breaking umumnya digunakan dalam kegiatan melibatkan banyak orang.
Penggunaannya bisa dalam pertemuan bisnis, rapat, seminar, atau pembelajaran di kelas. Ice breaking mampu menghilangkan rasa canggung serta menciptakan interaksi positif antar peserta.
Nah, agar ice breaking berjalan efektif, ada sejumlah tips perlu kamu terapkan. Yuk, simak ulasan berikut!
Meski tidak ada larangan untuk menggunakan beragam ice breaking dalam suatu kegiatan, tetapi akan lebih baik jika ice breaking relevan dengan tema dan tujuan acara. Misalnya, kamu mengadakan acara bertema lingkungan.
Pilihlah permainan atau aktivitas berhubungan dengan alam. Begitu pula saat kamu melakukan ice breaking dalam sebuah pembelajaran di kelas, gunakanlah ice breaking yang relevan dengan materi pembelajaran.
Menyesuaikan ice breaking dengan tema acara akan membuat peserta merasa terhubung dan terlibat. Selain itu, sesuaikan pula dengan tujuan ingin dicapai. Apakah penggunaan ice breaking dimaksudkan untuk membangun keakraban, meningkatkan motivasi, atau menguji kreativitas?
Jumlah peserta dan durasi kegiatan berpengaruh terhadap jenis ice breaking yang dilakukan. Permainan lebih interaktif dan personal barangkali lebih cocok untuk kelompok kecil. Sedangkan, permainan yang melibatkan semua anggota secara serempak mungkin lebih cocok untuk kelompok besar.
Perhatikan pula durasi waktu yang tersedia. Jangan terlalu lama atau terlalu singkat. Meski dapat meningkatkan motivasi, ice breaking yang dilakukan terlalu lama bisa membuat peserta bosan. Sebaliknya, ice breaking yang dilakukan secara singkat tidak efektif untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Ice breaking tidak bisa digunakan kapan pun dan dimana pun. Supaya lebih efektif, ice breaking harus digunakan di waktu yang tepat. Kamu sebagai pembicara dalam sebuah acara harus mampu memahami timing.
Lantas, kapan waktu yang tepat untuk menggunakan ice breaking? Ice breaking sebaiknya dilakukan saat peserta tampak mulai jenuh dan kehilangan fokus. Ice breaking juga bisa dilakukan di awal pertemuan atau setelah waktu istirahat.
Kalau ice breaking yang akan kamu lakukan memerlukan alat dan bahan, persiapkanlah alat dan bahan tersebut. Pastikan alat dan bahan kamu perlukan lengkap. Persiapkan jauh-jauh hari untuk menghindari keterlambatan dan gangguan saat acara berlangsung.
Misalnya, kalau kamu akan melakukan permainan tebak gambar, siapkan kertas, spidol, dan gambar yang akan ditebak. Alat dan bahan untuk ice breaking luring tentu berbeda dengan ice breaking daring. Persiapan yang matang membuat kamu bisa menjalankan ice breaking dengan efektif.
Ice breaking bertujuan untuk menciptakan suasana menyenangkan. Maka, buatlah kegiatan ice breaking yang seru dan dapat menghibur peserta. Sebagai fasilitator, kamu harus menunjukkan antusiasme dan optimisme yang tinggi. Dengan begitu, energi positif yang kamu miliki dapat menular kepada peserta dan membuat peserta turut merasa bersemangat pula.
Kalau kamu menunjukkan hal sebaliknya, seperti merasa lemas dan tidak bersemangat, peserta juga bisa merasakan hal yang sama. Kemudian, dalam penerapan kegiatannya, kamu bisa menggunakan musik, humor, atau elemen kejutan untuk membuat peserta menjadi semakin aktif.
Kelima tips tersebut bisa kamu terapkan untuk membuat ice breaking yang efektif. Semoga tips-tips tersebut bermanfaat, ya. Selamat mencoba!