5 Tanda Pasangan Hanya Melihatmu Sebagai Objek, Segera Akhiri!

21 Jul 2023, 19:01 WIB

ilustrasi berbincang (pexels.com/cottonbro studio)

Hubungan asmara sehat dan harmonis adalah impian semua orang. Namun, tidak semua hubungan berjalan sesuai harapan.

Ada kalanya kamu merasa tidak dihargai, tidak dihormati atau bahkan dieksploitasi oleh pasanganmu. Jika kamu mengalami hal-hal seperti ini, mungkin saja pasanganmu hanya melihatmu sebagai objek, bukan sebagai manusia berharga.

Objektifikasi adalah perilaku menganggap seseorang hanya sebagai benda atau alat untuk memenuhi kepentingan atau kepuasan diri sendiri, tanpa memperhatikan perasaan, kebutuhan, atau hak-hak orang tersebut. Objektifikasi bisa terjadi dalam berbagai bentuk, seperti seksual, emosional, sosial, atau ekonomi.

Objektifikasi bisa sangat merugikan bagi kesehatan mental dan fisik korban. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mengetahui tanda-tanda jika pasanganmu hanya melihatmu sebagai objek, dan segera mengakhiri hubungan yang tidak sehat tersebut. Berikut lima tanda bisa kamu perhatikan.

1. Pasanganmu hanya tertarik pada penampilan fisikmu

ilustrasi berbincang (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Salah satu tanda objektifikasi seksual adalah jika pasanganmu hanya tertarik pada penampilan fisikmu, terutama bagian-bagian tubuh tertentu dianggap menarik secara seksual. Pasanganmu mungkin sering memuji atau mengkritik penampilanmu, membandingkanmu dengan orang lain, atau memaksamu untuk berpakaian atau berdandan sesuai dengan selera mereka.

Pasanganmu juga mungkin hanya menghubungimu ketika mereka ingin bercinta, atau mengabaikan kebutuhan dan keinginanmu saat berhubungan intim. Mereka tidak peduli apakah kamu nyaman atau tidak, asalkan mereka puas. Mereka juga tidak menunjukkan kasih sayang atau perhatian lainnya di luar ranjang.

2. Pasanganmu tidak menghargai pendapat atau perasaanmu

ilustrasi pasangan (pexels.com/Alex Green)

Salah satu tanda objektifikasi emosional adalah jika pasanganmu tidak menghargai pendapat atau perasaanmu. Pasanganmu mungkin sering mengejek, mencemooh, atau mengabaikan apa yang kamu katakan atau rasakan. Mereka tidak mau mendengarkan atau berdiskusi dengan kamu secara sehat dan setara.

Pasanganmu juga mungkin sering memanipulasi atau menyalahkan kamu atas segala hal yang salah dalam hubungan kalian. Mereka tidak mau bertanggung jawab atau meminta maaf atas kesalahan mereka. Mereka juga tidak peduli dengan masalah atau kesulitan kamu hadapi.

3. Pasanganmu hanya memanfaatkan status atau prestasimu

ilustrasi pasangan (pexels.com/RDNE Stock project)

Salah satu tanda objektifikasi sosial adalah jika pasanganmu hanya memanfaatkan status atau prestasimu. Pasanganmu mungkin sering memamerkan kamu di depan orang lain sebagai trofi atau aksesori mereka. Mereka bangga memiliki pasangan cantik, pintar, kaya, terkenal, atau berpengaruh.

Pasanganmu juga mungkin sering meminta bantuan atau dukungan dari kamu untuk kepentingan mereka sendiri, tanpa memberikan balasan setimpal. Mereka tidak mau membantu atau mendukung kamu ketika kamu membutuhkannya. Mereka juga tidak mengakui kontribusi atau pencapaianmu.

4. Pasanganmu hanya mengandalkan harta atau jasamu

ilustrasi pasangan (pexels.com/RDNE Stock project)

Salah satu tanda objektifikasi ekonomi adalah jika pasanganmu hanya mengandalkan harta atau jasamu. Pasanganmu mungkin sering meminta uang atau barang dari kamu tanpa alasan jelas atau tanpa berniat untuk mengembalikannya. Mereka tidak mau bekerja keras atau mandiri untuk mencari nafkah.

Pasanganmu juga mungkin sering menuntut kamu untuk melakukan pekerjaan rumah tangga, merawat anak, atau melayani kebutuhan mereka tanpa mengucapkan terima kasih atau membantu kamu. Mereka tidak mau berbagi tanggung jawab atau menghargai usaha kamu.

5. Pasanganmu tidak menghormati batas atau hakmu

ilustrasi pasangan (pexels.com/RDNE Stock project)

Salah satu tanda objektifikasi umum adalah jika pasanganmu tidak menghormati batas atau hak-hakmu. Pasanganmu mungkin sering melanggar privasi atau kebebasan kamu, seperti membaca pesan, mengawasi gerak-gerik, atau melarang kamu berteman dengan orang lain. Mereka tidak percaya atau menghargai pilihan kamu.

Pasanganmu juga mungkin sering melakukan kekerasan fisik, verbal, atau psikologis terhadap kamu, seperti memukul, mencaci, atau mengancam kamu. Mereka tidak menghormati tubuh, martabat, atau keselamatan kamu.

Jika kamu menemukan satu atau lebih tanda di atas dalam hubunganmu, segera akhiri hubungan tersebut. Kamu tidak pantas diperlakukan sebagai objek oleh pasanganmu. Kamu adalah manusia berharga dan berhak mendapatkan cinta dan penghargaan tulus. Jangan biarkan pasanganmu merusak harga diri dan kebahagiaanmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.