3 Sebab Obrolan Selalu Ngelantur saat Bertemu Gebetan Kamu Suka

- Keterampilan berkomunikasi penting untuk kesuksesan karier dan percintaan
- Kurangnya pengalaman berinteraksi dengan lawan jenis membuat obrolan kaku dan membosankan
- Berpikir berlebihan sebelum berbicara menyebabkan kegugupan dan kecemasan yang menghambat percakapan asyik
Keterampilan berkomunikasi penting untuk dikuasai, karena ini membangun kesuksesan. Tak hanya dalam karier, bahkan percintaan pun berperan.
Bagaimana gebetan akan tertarik kalau diajak ngobrol saja kamu gugup, selalu menunduk, dan kaku.
Niat hati ingin asyik dan saling bercanda, tapi setiap kali sudah mengajak ngobrol harus menelan kekecewaan, karena ratusan topik yang sudah kamu siapkan gak ada satu pun yang tersampaikan. Ujung-ujungnya kalian selalu membicarakan urusan pekerjaan.
Kalau setiap ketemu ngobrolnya cuma tentang kerjaan atau proyek bersama, jelas saja dia menerima hadirmu sebagai rekannya. Sekalinya, mencoba ngobrol di luar kerjaan, kamu malah belok sana-sini dan akhirnya ke pekerjaan lagi.
Kenapa bisa begitu? Mari, simak tiga sebab kenapa obrolanmu selalu ngelantur saat bertemu gebetan yang ditaksir.
1.Jarang menyapa dan bergaul dengan lawan jenis

Kurangnya pengalaman berinteraksi dengan lawan jenis menjadi penyebab kamu kurang terampil juga membangun percakapan yang gak membosankan. Inilah sebabnya setiap kali ketemu dan ngobrol sama orang kamu sukai, rasanya kikuk abis.
Kekakuan ini terlihat olehnya dan tentu menurunkan pesonamu. Kalau gak mau terus begitu, mulailah berani menyapa dan bergaul dengan banyak lawan jenis supaya kamu terbiasa ngobrol asyik dengan mereka.
Ini membantumu ketika bertemu pujaan hati, gak lagi canggung serta bisa seru kalau ngobrol bareng.
2.Jarang latihan ngobrol

Jangan beralasan kamu pemalu dan penyuka sendirian sehingga malas buat ngobrol sama orang. Kurangnya latihan berbicara secara langsung dengan orang sekitar menyebabkan kurang lancar juga ketika ngobrol sama orang yang kamu minati.
Kembangkan kemampuan ngobrolmu, kalau masih malu-malu langsung ke gebetan, bisa ke teman-teman kerja atau tetangga rumah dulu. Ketika lagi liburan, latihan juga mengembangkan keterampilan ini dengan cara ngajak ngobrol orang asing di sekitarmu, atau sama petugas jaga lokasi wisatanya pun bisa.
Gak cuma mahir ngobrol sama orang baru saja, bahkan nanti saat ketemu sosok idamanmu, kamu sudah jago membangun suasana percakapan mengalir mengasyikkan.
3.Terlalu banyak mikir tentang respons dan kecemasan ketimbang mencoba praktik langsung

Berpikir sebelum berbicara memang perlu, tapi kalau terlalu banyak juga jangan. Seimbangkan dan munculkan keberanian untuk menyampaikan apa yang kamu inginkan. Kalau selama ini sudah sering bertemu dan berhadapan tapi gak pernah mencoba mengangkat topik selain pekerjaan, karena di pikiranmu sudah ruwet tentang bagaimana responsnya jika tak suka, tersinggung, dan sebagainya, jelas semakin cemas kamu jadinya.
Pada akhirnya, sejam berlalu bersamanya, kamu benar-benar kecewa karena kesempatan di depan mata tapi gak bisa dimanfaatkan maksimal. Berpikir secukupnya untuk melihat situasinya, karena topik menarik juga sudah kamu siapkan sebelumnya, ketika momennya tepat langsung praktikkan saja.
Jangan takut jika ditolak atau membuatnya ilfeel. Kapan bisa latihannya, kalau cemas terus begitu? Padahal semakin cepat memulai latihan, semakin terampil nantinya. Tarik napas, hembuskan, rilekslah dan percaya diri melemparkan topik obrolan ringan yang asyik.
Percakapan yang sudah kamu bayangkan akan lancar arusnya sesuai rencana, malah selalu melantur ke mana-mana. Dari kejauhan sudah siap dengan berbagai topik seru, saat sudah berhadapan, mulai gugup hingga bingung sendiri dengan apa yang kamu bicarakan. Akhirnya, selalu balik ke obrolan kerja, kecewa untukmu dan membosankan untuknya. Pahami ketiga penyebabnya, segera asah keterampilan berkomunikasimu. Rutin latihannya supaya grogi luntur, obrolan pun mengalir lancar.