5 Pola Pikir Salah Bikin Rumah Tanggamu Tawar Sejak Awal Menikah

Memang pemikiran tersebut tidak sepenuhnya salah. Namun, kamu perlu berpikir logis juga, dong.

Masa iya sih, nantinya di dalam pernikahan ini gak akan timbul masalah? Meskipun rumah tangga kalian bakal berjalan harmonis karena sudah mengenal satu sama lain dengan baik, tapi tetap saja ujian hidup itu pasti ada. 

Makanya, kalau kamu hanya mencari kebahagiaan dan gak mau mengalami kesusahan, jangan harap deh akan terus merasa bahagia dalam pernikahan. Tiap kali masalah datang kamu selalu merasa tertekan dan terpuruk.

Jangankan memikirkan solusi, yang ada kamu hanya menyesali apa yang terjadi. Sebab merasa pernikahanmu ini gak sesuai ekspektasi. 

Percaya gak percaya, keputusan menikah karena ibadah akan membukakan pintu rezeki itu memang ada benarnya. Tapi dengan catatan, kamu mau berusaha dan bekerja keras.

Mustahil dong, uang datang dengan sendirinya padahal kamu cuma santai-santai saja di rumah. Kalau setelah menikah kamu gak juga mapan secara ekonomi, jangan menyalahkan takdir.

Berkaca dulu deh, introspeksi diri sejenak dan pikirkan, apakah selama ini kamu sudah cukup berusaha apa belum. Jangan sampai, kamu hidup dengan mengandalkan keajaiban. Harus mau berusaha dan bekerja keras, ya!

Ini sih lagu lama, ya. Iya memang benar sebaiknya istri menuruti apa kata suami sebagai kepala keluarga.

Akan tetapi pengecualian jika si suami punya niat buruk atau punya ide gila yang merugikan mereka berdua. Misalnya nih, suamimu berencana meminjam uang dalam jumlah besar ke bank, dengan jaminan sertifikat rumah orangtuanya.

Sebelum menjawab iya, sebagai istri kamu berhak tahu secara detail, nantinya uang itu mau dipakai untuk apa. Kamu juga perlu menanyakan bagaimana caranya dia bakal membayar angsuran nanti.

Menjadi seorang istri bukan berarti kamu harus nurut sepenuhnya pada suami. Istri juga punya hak untuk mengungkapkan pendapatnya. Selama itu demi kebaikan bersama, gak usah ragu buat berdebat sengit dengan pasangan ya. 

Mayoritas pasangan suami istri pasti mendambakan kehadiran buah hati secepatnya dalam rumah tangga mereka. Tapi kalau takdir berkata lain, gimana dong?

Kalian ingin lekas mendapatkan momongan, tapi jalan tiga tahun usia pernikahan belum juga dikaruniai anak. Jika tujuan utamamu menikah adalah untuk memiliki anak, tentu ini menjadi beban tersendiri bagi kalian.

Melihat pasangan lain mudah sekali hamil, membuatmu galau dan stres sendiri. Lain cerita jika kalian menganggap santai soal momongan. Bukan gak ingin segera menggendong buah hati, ya.

Tapi lebih kepada pasrah aja pada kehendak Yang Maha Kuasa. Toh, manusia cuma bisa berencana dan berusaha, selebihnya Tuhan yang mengatur kapan waktu pas buat kalian menjadi orangtua. 

Kamu tentu setuju, selama hidup kita akan selalu berhadapan dengan masalah silih berganti. Baik itu persoalan yang ringan, sampai terhitung berat dan makan pikiran juga tenaga. Apa pun masalahnya, ada baiknya kamu dan pasangan bisa saling terbuka. Dalam rumah tangga ini, kalian berdua adalah partner yang harus selalu bisa bekerja sama. 

Mungkin kamu berniat menyembunyikan masalah, supaya tidak terjadi perdebatan di antara kalian. Tapi percaya deh, lebih baik kalian adu mulut kemudian menemukan solusi, daripada dipendam terus dan pada akhirnya gak selesai juga persoalannya. Setuju gak?

Bahagia tidaknya sebuah pernikahan kembali lagi dari upaya kalian untuk menciptakan kenyamanan satu sama lain. Mulai dengan membangun komunikasi yang baik, saling percaya dan menjaga kepercayaan, serta memilah mana hal perlu dan gak perlu dipikirkan. Kalau sudah begitu, mau ada badai atau konflik sebesar apa pun, tentu kalian bisa melewatinya dengan baik. Itu baru asiknya berumah tangga.