Ketika mantan tiba-tiba mengirimi pesan, itu pasti membuat perasaanmu bergejolak. Hari itu juga kamu akan merasa tidak tenang dan bimbang, apakah kamu harus membalas pesannya atau tidak sama sekali?
Untuk sebagian orang, situasi seperti ini bisa menjadi hal yang sulit, sementara bagi yang lain itu bisa mudah dilakukan dan diselesaikan dengan cepat. Jika kamu merasa kesulitan harus bagaimana, ada beberapa momen kamu harus membalas pesan mantanmu. Momen tersebut berupa hal-hal berikut ini.
Membalas pesan mantanmu atau tidak itu sangat bergantung pada alasan mengapa dia mengirimi pesan. Jika isi pesan tersebut adalah ungkapan selamat atas apa yang telah kamu raih hari ini, maka kamu bisa membalasnya dengan sopan.
Ucapan terima kasih sederhana atas pesan baik darinya akan berhasil memberikan rasa hormat untuk kalian berdua. Dan, selama kamu baik-baik saja dengan alur percakapan kalian dan tidak mempengaruhi proses move on-mu, mengucapkan terima kasih melalui pesan atas ucapan selamatnya adalah hal yang wajar.
Membalas pesan mantan juga sangat bergantung pada bagaimana kamu putus dengannya. Jika tidak ada pertengkaran, perselingkuhan, pelecehan, atau hal-hal semacam itu yang terlibat dalam perpisahan kalian, maka tidak ada alasan mengapa kamu tidak membalas mantanmu.
Hubungan kalian di masa lalu mungkin tidak berakhir baik, dan ketika kalian mengatasi hubungan ini dengan cara berpisah dengan baik tanpa pertengkaran hebat, maka kalian cukup dewasa. Jadi, jika kamu dan dia putus dengan baik-baik, membalas pesan mantan adalah keputusan yang masuk akal.
Berteman dengan mantan sering kali sulit dilakukan. Namun, itu bukanlah hal mustahil, kamu dan dia bisa melakukannya. Biasanya saat kalian putus dengan baik, kalian bisa tetap berteman satu sama lain.
Jika ide pertemanan adalah sesuatu kalian berdua setujui, menanggapi pesan mantan bukanlah keputusan yang buruk. Selama hati dan perasaanmu tidak diseret kembali ke masa lalu, dan komunikasi kalian tetap terjaga pada tingkat yang sehat, maka saling membalas pesan bukanlah hal yang salah untuk dilakukan.
Kamu akan membuat keputusan rasional ketika kamu sudah meluangkan waktu untuk memikirkan sesuatu, dan memiliki keadaan emosi dan mental tenang saat memikirkan masalah tersebut. Dalam hal ini, kamu boleh menanggapi mantanmu jika kamu sudah meluangkan waktu dan menyimpulkan ini adalah keputusan rasional harus diambil dalam situasi ini dan kamu merasa tidak apa-apa untuk membalasnya.
Ingatlah, itu adalah keputusan rasional selama kamu mempertimbangkan kebahagiaanmu dan perasaan mantan sesuai dengan situasimu saat ini. Jika kamu merasa tidak apa-apa, maka semuanya akan berjalan lancar dan tidak ada yang akan salah dengan hal itu.
Kamu boleh membalas pesan mantan saat ada hal yang ingin kamu perjelas dengannya, seperti memberi tahunya kamu tidak ingin lagi berhubungan lagi dengannya. Alih-alih membuat mantanmu berharapan dan berekspektasi penuh padamu, lebih baik membatasinya dan memperjelas batasan di antara kalian.
Tentu saja, hal ini bisa sangat menyakitkan baginya, tetapi setidaknya kamu akan menyelamatkannya dari rasa sakit jangka panjang atas harapan dan ilusinya bahwa suatu hari nanti kalian akan kembali bersama. Intinya, kamu harus menanggapi pesan mantanmu dengan jelas dan perjelas bahwa kamu tidak ingin berhubungan lagi dengannya biar ke depannya, dia tak lagi menghubungimu.
Tidak apa-apa membalas pesan mantanmu jika kamu berada dalam lima momen di atas. Justru, itu semua adalah alasan bagus selama kamu tidak sakit hati atau mengharap apa pun lagi pada hubungan kalian di masa lalu.