Kamu pasti ingin hubunganmu dengan pasangan tetap awet dan bahagia, bukan? Tapi tahukah kamu ada beberapa pola perilaku tanpa kamu sadari bisa merusak hubunganmu?
Pola perilaku ini bisa muncul karena pengalaman buruk di masa lalu, ketakutan yang tidak rasional, atau kebiasaan yang sulit diubah. Apa saja pola perilaku ini dan bagaimana cara mengatasinya sebelum terlambat?
Komunikasi adalah salah satu hal terpenting dalam hubungan. Tapi sayangnya, banyak pasangan gagal berkomunikasi dengan baik karena terjebak dalam ikatan fantasi.
Ikatan fantasi adalah ilusi kamu dan pasangan sudah sempurna dan tidak perlu berinteraksi secara nyata. Akibatnya, kamu jadi tidak mau mendengar masukan dari pasangan dan malah bereaksi marah atau menyerang balik.
Padahal, masukan dari pasangan bukanlah bentuk kritik atau hinaan, melainkan usaha untuk memperbaiki hubungan. Jadi, janganlah bersikap defensif dan emosional saat pasangan memberi masukan.
Cobalah untuk mendengarkan dengan empati dan menghargai pendapatnya. Juga, ungkapkan perasaan dan kebutuhanmu secara jelas dan sopan, tanpa menyalahkan atau menghakimi pasangan.
Kamu mungkin berpikir mengingat-ingat kesalahan pasangan di masa lalu bisa membuat kamu lebih berhati-hati atau lebih kuat. Tapi sebenarnya, hal ini hanya akan membuat kamu lebih pahit dan tidak bahagia.
Kamu tidak akan bisa menikmati hubunganmu di masa kini dan masa depan karena selalu terbayang-bayang oleh rasa sakit dan dendam. Padahal, tidak ada orang sempurna, termasuk kamu sendiri.
Kamu harus mau memberi kesempatan kepada pasangan untuk menebus kesalahannya, atau mengapa harus bersama? Tanpa pengampunan, kamu hanya akan terjebak dalam luka yang sama. Hal ini sangat menyedihkan, bukan?
Kamu mungkin berpikir bahwa menyebut nama atau kata-kata kasar kepada pasangan adalah hal yang biasa atau lucu. Tapi sebenarnya, hal ini adalah bentuk kurangnya rasa hormat dan cinta kepada pasangan.
Ketika kamu berkata kasar atau menyakitkan kepada pasangan, kamu sebenarnya melukai dirimu sendiri juga. Ingatlah kata-kata memiliki kekuatan untuk menyembuhkan atau melukai, untuk membangun atau merobohkan.
Pilihlah kata-kata dengan hati-hati dan sesuaikan dengan situasi dan suasana hati pasangan. Juga, minta maaf ketika kamu telah berkata kasar atau menyakitkan.
Kamu mungkin berpikir berbohong atau menyembunyikan sesuatu dari pasangan adalah cara untuk menghindari konflik atau melindungi perasaannya. Tapi sebenarnya, hal ini adalah cara untuk menghancurkan kepercayaan dalam hubungan.
Kepercayaan adalah inti dari semua hubungan yang sehat. Tanpa kepercayaan, hubunganmu akan rapuh dan mudah retak.
Jadi, jujurlah dan transparanlah kepada pasangan. Sadarilah kebohongan, sekecil apa pun, akan menimbulkan keraguan dan ketidakpercayaan dalam jangka panjang.
Beranilah menghadapi konsekuensi dari kebenaran, daripada menghindarinya dengan berbohong. Juga, hormatilah privasi dan batasan pasangan, tanpa mencurigai atau menginterogasi.
Menyabotase diri sendiri atau hubungan adalah perilaku membuat kamu melakukan hal-hal merugikan dirimu sendiri atau hubunganmu dengan pasangan. Misalnya, kamu mungkin menolak kasih sayang, menciptakan drama, menarik diri, berselingkuh, atau menyerah pada kecanduan.
Perilaku ini biasanya berasal dari rasa takut ditolak, dikhianati, ditinggalkan, atau tidak pantas dicintai. Padahal, kamu berharga dan pantas dicintai, tanpa syarat atau batasan.
Kamu harus mau menerima kasih sayang dan dukungan dari pasangan, tanpa merasa bersalah atau curiga. Kamu juga harus setia dan komitmen terhadap pasangan, tanpa merasa terjebak atau bosan.
Pola perilaku dapat merusak hubungan tidak selalu mudah diubah. Namun, dengan kesadaran, kemauan, dan bantuan profesional, kamu bisa mengatasi pola perilaku ini dan menciptakan hubungan lebih sehat dan harmonis dengan pasangan.