5 Red Flag Fatal Menandakan Kekerasan Emosional Hubungan Asmara

Kekerasan emosional yang menyerang mental

Bicara tentang kekerasan dalam hubungan, banyak diketahui orang adalah kekerasan fisik bukti lukanya bisa dilihat dengan jelas. Akan tetapi sebenarnya ada juga, lho, kekerasan emosional akibatnya justru menyerang mental dan psikis.

Kekerasan emosional sering tak disadari. Bahkan sebagian orang menganggapnya wajar di dalam hubungan. 

Makanya penting banget untuk tahu seperti apa itu kekerasan emosional supaya gak terima-terima saja saat diperlakukan toxic oleh pasangan. Kekerasan emosional berisi banyak tekanan, dominasi, kekangan, dan lain-lainnya merusak mental dan psikis pasangan di dalam hubungan.

Berikut beberapa red flag fatalnya mesti disadari menandakan kekerasan emosional dalam hubungan, jadi simak baik-baik, ya! 

1. Hubungan penuh tekanan dengan satu pihak hidupnya dikendalikan penuh

5 Red Flag Fatal Menandakan Kekerasan Emosional Hubungan Asmarailustrasi bertengkar (pexels.com/RDNE Stock Project)

Bicara tentang dominasi, pengendalian penuh atas hidup dan diri pasangan merupakan salah satu red flag fatal menandakan kekerasan emosional dalam hubungan, lho. Karena itu artinya hak pasangan atas dirinya diambil paksa, sehingga ia menjadi seperti boneka kehilangan jati diri di hidupnya sendiri.

Bukankah jika seperti ini sama saja seperti menjajah hidup pasangan? Makanya termasuk ke dalam kekerasan emosional. 

2. Terdapat praktik manipulasi memeras pasangan

5 Red Flag Fatal Menandakan Kekerasan Emosional Hubungan Asmarailustrasi pegang uang (pexels.com/Mikhail Nilov)

Manipulasi besar di dalam hubungan juga merupakan red flag penanda kekerasan emosional, lho. Dalam hal ini biasanya satu pihak pasangan diperas habis-habisan dengan trik manipulasi akhirnya membuat korban kehilangan dan berkorban banyak hal.

Jadi kalau doi menunjukkan gelagat manipulatif maka berhati-hatilah untuk tidak terperangkap, ya! 

Baca Juga: 5 Alasan Orang Stuck Lama Pernikahan Toxic, Bertahan demi Status?

3. Sering mengkritik hingga mental down

5 Red Flag Fatal Menandakan Kekerasan Emosional Hubungan Asmarailustrasi bertengkar (pexels.com/Yan Krukau)

Red flag fatal lainnya menandakan kekerasan emosional dalam hubungan ialah ketika di dalamnya banyak kritik menjatuhkan dan bikin mental down. Salah sedikit langsung dihakimi dan disudutkan, kekurangan dicela, bahkan pencapaian dan usaha tidak dihargai sama sekali.

Ada baiknya untuk cepat keluar dari hubungan seperti ini karena makin lama bertahan justru bakal makin terluka dan rusak mental dibuat oleh pasangan. 

4. Gaslighting

5 Red Flag Fatal Menandakan Kekerasan Emosional Hubungan Asmarailustrasi sedih (pexels.com/Timur Weber)

Adanya perilaku gaslighting juga merupakan tanda fatal dari kekerasan emosional, lho. Karena perasaan dan emosimu sama sekali gak divalidasi oleh pasangan, justru dimanipulasi dan dialah mengendalikan dirimu perlahan-lahan.

Kebanyakan orang gak sadar kalau dirinya korban gaslighting sampai akhirnya dia kehilangan jati diri dan jadi bingung terhadap emosi dan perasaannya sendiri karena selalu dibuat ragu dan tidak pernah mendapat validasi di dalam hubungan. 

5. Posesif tingkat akut

5 Red Flag Fatal Menandakan Kekerasan Emosional Hubungan Asmarailustrasi pasangan posesif (pexels.com/RDNE Stock Project)

Jika dirimu berpasangan dengan orang memiliki tingkat posesif akut, maka itu bisa jadi tanda kalau dia sebenarnya melakukan kekerasan emosional padamu. Ia mengekangmu habis-habisan, membatasi perkembanganmu, bahkan saking posesifnya juga ngatur semua hal di hidupmu.

Mental tidak akan aman jika terus bertahan dalam hubungan seperti ini, rasanya sesak karena tak ada kebebasan di dalamnya. 

Intinya kalau lima red flag tadi ada dalam hubunganmu, pahamilah hal itu merupakan tanda fatal dari kekerasan emosional. Selamatkan mentalmu dan jangan terima-terima saja saat diperlakukan toxic. 

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Belum Siap Berkencan Pasca Putus Cinta

afifah hanim Photo Community Writer afifah hanim

Follow me on instagram: @afifahhanim_lm

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya