3 Alasan Orang Setia Betah Sendiri setelah Putus, Move On Lama?
ilustrasi pria sendirian (pexels.com/Katerina Holmes)
Intinya Sih...
- Orang setia butuh waktu lama untuk move on setelah putus, fokus sembuhkan hati dan meningkatkan diri sebelum punya pasangan baru.
- Tipe orang setia cenderung betah sendiri karena ingin punya pasangan yang lebih baik, tulus dalam cinta, dan tidak asal pacaran.
- Orang yang setia cerdas dalam menjaga komitmen dan memilih pasangan, sehingga lebih baik lama pacaran lagi tapi benar-benar worth it untuk setia.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap orang berbeda-beda dalam menyikapi hubungannya yang kandas tergantung seperti apa tipe pribadinya selama berhubungan. Kalau tipe yang lama move on dan gak buru-buru pacaran lagi setelah putus biasanya merupakan tipe yang sangat setia dalam hubungan.
Ia fokus menyembuhkan hati dan membenahi diri dulu sebelum punya pasangan lagi. Ada beberapa alasan kenapa orang setia cenderung betah sendiri dalam waktu lama setelah putus.
Entah itu karena move on-nya yang lama, ningkatin value untuk layak dapat pasangan yang lebih baik, atau juga karena orang setia rata-rata gak mau asal pacaran. Lebih jelas tentang alasan-alasannya dapat disimak pada pembahasan di bawah ini, ya!
Baca Juga: Kenapa Patah Hati Bisa Sangat Sakit? Ini 3 Alasannya
1. Butuh waktu lama untuk move on dan lepas dari bayang-bayang mantan
ilustrasi bahagia (pexels.com/Matthias Cooper)Menjalin hubungan bukan hal yang sepele untuk tipe orang setia, karena ia cintanya benar-benar melekat di hati. Itulah kenapa saat putus juga gak bisa gampang lupa dan lepas dari bayangan mantan. Alias rata-rata orang yang setia di dalam hubungannya butuh waktu lama untuk move on setelah putus.
Pola pikirnya seperti ini, daripada buru-buru pacaran lagi dan punya pasangan baru justru lebih baik fokus sembuhin hati sendiri dulu. Karena orang yang setia biasanya tulus dan gak mau main-main soal cinta.
Makanya jangan sampai dia menjadikan pasangan baru sebagai pelampiasan atau obat melupakan mantan. Tapi ia ingin hubungan berikutnya berjalan dengan lebih baik dan sungguh-sungguh sebagaimana mestinya.
2. Fokus tingkatkan value agar layak mendapat pasangan lebih baik
ilustrasi pasangan kerja (pexels.com/Rebrand Cities)Tipe orang yang setia atau cukup dengan satu pasangan itu tahu kalau dirinya bernilai. Makanya setelah putus pun juga rata-rata betah sendiri dulu sementara waktu untuk fokus meningkatkan kualitas diri. Ketika hubungan sebelumnya gagal, tentu yang diharapkan adalah bertemu dengan pasangan yang tepat dan setara value-nya.
Jadi jangan heran kalau ada orang yang memilih jomblo lama setelah putus, karena mungkin dia tipe orang setia yang gak mau sembarangan pacaran. Jadi lebih baik masa setelah putusnya digunakan untuk meningkatkan kualitas diri agar layak mendapat pasangan yang lebih baik pula. Dengan begitu kesetiaan dihubungan berikutnya gak bakal sia-sia jika diberikan pada pasangan yang tepat.
3. Betah sendiri karena selektif memilih pasangan dan gak asal pacaran
ilustrasi pasangan (pexels.com/Andrea Piacquadio)Orang yang setia dalam hubungan itu cerdas logika berpikir dan perasaannya. Ia bisa berpikir dewasa untuk menjaga komitmennya, dan tulus dalam mencintai hingga bisa setia.
Sehingga alasan kenapa betah sendiri setelah putus itu karena orang yang setia memang gak sembarangan pacaran dan memilih pasangan. Sebab hatinya orang setia bukan untuk diobral ke sembarang orang begitu saja.
Karena cintanya sungguh-sungguh dan cukup dengan satu pasangan saja. Jadi lebih baik lama pacaran lagi, tapi sekalinya jatuh cinta lagi memang benar-benar worth it untuk setia.
Putus hubungan bukanlah hal sepele bagi orang yang setia. Makanya butuh waktu untuk move on dan lepas dari bayangan mantan sebelum jatuh cinta lagi dengan orang baru. Tiga alasan tadi sudah cukup menjelaskannya, kok.
Baca Juga: 4 Tips Menjadi Sosok Idealis Tanpa Saling Menyikut, Jaga Empati!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
