3 Alasan Logis Mengakhiri Hubungan Walaupun Masih Saling Cinta

Berakhirnya hubungan karena diharuskan keadaan

Cinta memang merupakan salah satu faktor penting untuk mempertahankan hubungan. Akan tetapi, berakhirnya hubungan pun gak melulu dikarenakan tak cinta lagi, malahan ada sebagian orang berpisah meskipun masih saling mencintai.

Tapi jika bukan cinta yang menjadi penghalang, lalu apakah penyebab hubungan putus?  Ada banyak hal menjadi alasan pasangan memutuskan hubungan saat masih saling cinta.

Mulai dari kondisi diri yang tidak memungkinkan, tidak adanya titik temu untuk restu orang tua, atau juga perubahan prinsip dan visi hidup sudah jauh tak sejalan. Satu persatu penjelasannya ada pada poin pembahasan di bawah ini. 

Baca Juga: 5 Dampak Negatif Gampang Terbawa Perasaan Hubungan Asmara

1. Tidak ada titik temu untuk mendapat restu

3 Alasan Logis Mengakhiri Hubungan Walaupun Masih Saling Cintailustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Timur Weber)

Memang benar bahwa selagi mau berusaha dan niat serius, restu hubungan layak untuk diperjuangkan. Akan tetapi meluluhkan hati orang tua dan mau merestui, sejatinya tidaklah semudah itu untuk dilakukan.

Pada titik usaha maksimal, harus sadar diri untuk menyerah demi kebaikan bersama.  Tidak adanya titik temu atas restu orang tua menjadi salah satu alasan logis untuk putus meskipun masih saling cinta.

Daripada memaksakan hubungan terus tapi hanya menyiksa diri dan merusak hubungan keluarga, lebih baik berpisah. Terlepas dari bisa move on atau tidak, lebih baik berpisah untuk menemukan jalan jodohnya masing-masing. 

2. Tujuan dan prinsip hidup berubah menjadi sangat berbeda

3 Alasan Logis Mengakhiri Hubungan Walaupun Masih Saling Cintailustrasi diskusi (pexels.com/Artem Podrez)

Ketika menjalani hidup dengan berbagai perubahan dan perkembangan diri, terkadang prinsip dan tujuan hidup pun ikut berubah. Hal ini bisa menjadi permasalahan serius di dalam hubungan.

Misalnya ketika tujuan dan prinsip hidup berubah menjadi sangat berbeda, tentu dengan pasangan jadi gak sejalan. Kalau perbedaannya sedikit mungkin masih bisa disesuaikan dan dicari jalan tengahnya supaya masih bisa bersama, tapi yang sudah itu kalau tujuan dan prinsip dipegang sudah berbeda jauh.

Gak bisa dipaksakan untuk sejalan, kalau menuntut salah satu mengalah juga jadinya egois, makanya putus menjadi pilihan terakhir. Supaya masing-masing tetap menjalani hidup mengikuti tujuan dan prinsipnya sendiri, sebab cinta semestinya tak dipaksakan. 

3. Ada kondisi buruk lebih baik berpisah dengan pasangan

3 Alasan Logis Mengakhiri Hubungan Walaupun Masih Saling Cintailustrasi dokter dan pasien (pexels.com/RODNAE Productions)

Memutuskan berpisah dengan pasangan meski saling cinta bisa merupakan keputusan terbaik jika kondisinya memang tidak memungkinkan. Misalnya saja ketika ada penyakit tertentu sulit disembuhkan, menular, atau bahkan kondisi buruk lainnya yang gak mau kalau pasangan sampai terkena imbasnya.

Bisa jadi memilih putus itu salah satu bentuk rasa sayang untuk melindungi orang yang dicintai. Kondisi buruk seperti itu tak terelakkan, bahkan jika kita sendiri tidak menginginkannya.

Mau tak mau terkadang harus sadar diri untuk mundur dari hubungan demi kebaikan pasangan. Meski sedih, berat berpisah dengan orang yang dicintai, tapi jika putus hubungan bisa membuat pasangan lebih bahagia dan baik-baik saja maka itu lebih baik. 

Itulah tadi tiga alasan logis membuat pasangan putus hubungan meski masih saling cinta. Biarpun saling cinta dan inginnya hidup bersama, tapi jika keadaan tidak memungkinkan untuk bertahan maka hubungan pun lebih baik diselesaikan untuk kebaikan bersama. 

Baca Juga: 5 Sisi Plus Pasangan Beremosi Matang, Bijak Problem Solving?

afifah hanim Photo Community Writer afifah hanim

Follow me on instagram: @afifahhanim_lm

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya