5 Hal Perlu Dipertimbangkan saat Pacaran Beda Agama

09 Jan 2024, 07:01 WIB

richpriant

ilustrasi pacaran berbeda agama (pexels.com/TirachardKumtanom)

Intinya sih...

Perbedaan agama membawa banyak perbedaan budaya dan kebiasaan, yang bisa menyebabkan konflik jika tidak diimbangi dengan sikap bijak dan toleransi yang kuat.
Kesulitan mendapatkan restu dari keluarga dan tekanan dari lingkungan luar menjadi tantangan utama dalam hubungan asmara beda agama.
Pernikahan juga akan melibatkan berbagai kesepakatan, hukum negara, upacara pernikahan, upacara adat setempat, serta keputusan terkait agama anak-anak di masa depan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Perasaan cinta bisa tumbuh dan berkembang tanpa memandang latar belakang seseorang. Ketika kamu sudah mencintai seseorang, kamu akan menerima dia apa adanya.

Bahkan, berbeda keyakinan pun terkadang gak bisa menghalangi seseorang untuk menjalin sebuah hubungan asmara. Namun, sebelum menjalani hubungan yang jauh lebih dalam dengan pasangan yang berbeda agama, sebaiknya kamu mempertimbangkan beberapa hal supaya tidak menyebabkan penyesalan.

Sebab, hubungan asmara dengan perbedaan keyakinan adalah hal cukup sensitif. Nah, sebagai bahan pertimbangan, berikut lima hal perlu dipertimbangkan jika kamu pacaran beda agama. Simak sampai tuntas, guys!

1. Terlalu banyak perbedaan

ilustrasi sepasang kekasih sedang bertengkar (pexels.com/Budgeron Bach)

Namanya beda agama, tentu sudah pasti antara kamu dan pasangan akan memiliki cukup banyak perbedaan. Gak hanya pada cara beribadah, namun ada beberapa hal lain mungkin akan berbeda.

Misalnya, adat dan kebiasaan hidup diajarkan agama dan lingkungan keluarga masing-masing. Jika banyaknya perbedaan tersebut gak diimbangi dengan sikap yang bijak dan toleransi yang kuat, pasti hubugnan kalian akan sering mengalami konflik dan pertengkaran.

Padahal, sebuah hubungan terlalu sering mengalami konflik rentan mengalami kegagalan.

2. Sulit mendapatkan restu dari orang tua dan keluarga

ilustrasi meminta restu orang tua (pexels.com/cottonbro studio)

Ketika pacaran beda agama, banyak di antara mereka kesulitan mendapatkan restu dari orang tua. Bahkan, ketika masih dalam tahap PDKT, gak sedikit orangtua melarang anaknya untuk melanjutkan hubungan tersebut.

Terlebih jika orang tua atau keluarga mereka adalah orang yang sangat religius. Pasti akan sulit untuk melanjutkan hubungan tersebut.

Perlu kamu tahu juga beberapa agama melarang keras pernikahan beda agama. Inilah mengapa banyak hubungan asmara akhirnya kandas.

Untuk menyikapi masalah ini, biasanya salah satu dari mereka harus mengalah dengan cara berpindah agama mengikuti pasangannya.

3. Mendapatkan tekanan dari lingkungan sosial

ilustrasi sepasang kekasih menghadapi konflik (pexels.com/SHVETS production)

Gak hanya mendapatkan tekanan dari lingkup keluarga saja. Pacaran beda agama juga mengundang cibiran dan tekanan dari luar. Kamu harus siap-siap menerima komentar negatif dari orang lain, seperti saudara, teman, rekan kerja dan tetangga.

Buruknya, tekanan yang kamu dapatkan gak hanya sebatas komentar negatif atau perkataan yang kurang mengenakkan saja, lho. Gak menutup kemungkinan hubugan kamu dengan orang lain akan sedikit renggang atau terganggu karena hubungan asmara kamu ini.

4. Muncul banyak tantangan dalam dunia pernikahan

ilustrasi suami istri (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Pernikahan adalah harapan setiap pasangan kekasih. Sayangnya, bagi kamu pacaran beda agama mungkin harus melewati beragam tantangan untuk bisa menikah.

Ini karena pernikahan melibatkan restu dari orang tua. Seperti dijelaskan di awal tadi. Untuk mendapatkan restu dari orang tua, biasanya akan cukup sulit.

Sekalipun kalian sudah mendapatkan restu, pastinya akan ada sebuah kesepakatan dari kedua belah pihak. Ingat, pernikahan meliputi hukum negara, upacara pernikahan, upacara adat setempat dan masih banyak hal lainnya yang harus dipertimbangkan.

5. Cara mendidik dan membesarkan anak menjadi kurang maksimal

ilustrasi keluarga (pexels.com/Emma Bauso)

Masalah gak berhenti ketika kamu sudah menikah. Ketika kalian sudah memiliki anak, keputusan terkait agama anak-anak dan cara membesarkan mereka juga harus didiskusikan baik-baik dengan pasangan.

Jangan sampai perbedaan agama antara ayah dan ibu memengaruhi tumbuh kembang si anak.

Guys, perlu diingat sampai saat ini pacaran berbeda agama masih menjadi isu sensitif. Memang benar kamu boleh mencintai siapa saja. Tapi jangan lupakan ajaran Tuhan dalam agama kamu, ya. Jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan. Coba diskusikan masalah ini baik-baik dengan keluarga dan ahli agama masing-masing.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.