ilustrasi orang sukses (unsplash.com/Austin Distel)
Di zaman serba flexing, patokan kesuksesan adalah rumah mewah, mobil mewah, profesi mentereng, tabungan digit berlipat-lipat, hingga keluarga selalu (terlihat) harmonis. Jika ada yang tidak mencapai hal-hal itu, dia bukanlah orang sukses.
Padahal, setiap orang mempunyai standar kesuksesan pribadi. Bisa saja, kamu hanya menginginkan rumah biasa saja, tapi tidak berutang.
Tidak harus menyekolahkan anak di sekolah internasional, namun dia memiliki bekal agama yang baik dan santun. Jika kesuksesan pribadi berbeda dengan orang lain, jangan pernah merasa bersalah, ya.
Indah atau tidaknya hidup ini sangat bergantung dari diri kita sendiri. Jadi, jangan pernah terlalu repot membandingkan diri kita dengan orang lain. Selama kamu hidup dengan menjaga martabat, menghormati orang-orang di sekitar, dan menghargai hak orang lain, kamu akan menemukan kebahagiaanmu sendiri, kok. Jadi jangan pernah merasa bersalah dan meminta maaf atas apa kamu pilih untuk kehidupanmu.