10 Video Klip Lagu Taylor Swift Cocok Dijadikan Film, Setuju?

Video klip “You Belong with Me” menyajikan kisah cinta bertepuk sebelah tangan antara Taylor dengan tetangganya. Mengangkat nuansa romcom era 2000-an, kisah Taylor tersebut dapat dikembangkan menjadi kisah coming of age dan cinta monyet.

Selain itu, dapat pula disertai plot mengenai realita secinta apapun dirinya pada seseorang, ia tidak dapat memaksa orang tersebut membalas perasaannya.

Video klip “The Man” berkisah tentang Taylor Swift berubah menjadi laki-laki yaitu Tyler Swift. Kisah ini dapat dikembangkan menjadi film yang berfokus pada seorang pria yang secara ajaib berubah menjadi perempuan dan dihadapkan dengan sifatnya yang misoginis.

Selain itu, kisah tersebut juga dapat dikaitkan dengan isu kesetaraan gender, isu standar ganda, dan masalah privilege yang dimiliki laki-laki maupun perempuan.

Video klip “Blank Space” menyuguhkan kisah wanita kaya kesepian dan memikat pria untuk masuk ke dunianya. Dengan premis tersebut, Blank Space berpotensi untuk dikembangkan menjadi film psikologi horor di mana seorang wanita memiliki kebiasaan untuk mendekap pria di rumahnya.

Sesuai dengan salah satu penggalan liriknya, “Darling, I’m a nightmare dressed like a daydream”.

Video klip “Bad Blood”  menggambarkan situasi dunia di mana terdapat sejumlah pembunuh bayaran wanita dengan senjata mematikan. Dengan campuran genre action dan sci-fi, Bad Blood dapat dikembangkan menjadi kisah pemberontakan para wanita tangguh.

Mereka memiliki latar belakang masalah yang berbeda namun memiliki motivasi sama, yaitu menegakkan keadilan terutama bagi kaum wanita.

Lagu “Ours”  mengisahkan kisah cinta dua insan tidak dapat diganggu gugat oleh berbagai hal di luar hubungan mereka. Berdasarkan video klipnya, kisah lagu ini dapat diangkat menjadi film di mana plotnya berkutat pada kehidupan seorang karyawati yang berubah pasca bertemu dengan rekan kerja baru.

Pertemuan tersebut mengarahkan mereka ke hubungan asmara yang romantis dan tak lekang oleh tekanan dunia luar.

Lagu “Out of the Woods” merepresentasikan rumitnya hubungan antara dua insan. Berdasarkan video klipnya, kisah tersebut dapat dikembangkan menjadi film drama di mana suatu pasangan yang sedang dilanda masalah memutuskan pergi berlibur ke alam liar untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di antara mereka.

Mereka harus melalui medan terjal dan menghadapi hewan buas untuk mencapai destinasi. Sepanjang perjalanan tersebut, mereka mendapat banyak pelajaran dan akhirnya menemukan solusi atas konflik internal yang sedang mereka hadapi.

Adaptasi video klip “Delicate” dapat berkisah tentang seorang perempuan yang tiba-tiba menjadi tembus pandang dan tidak dapat dilihat oleh siapapun di dunia. Meskipun awalnya ia kesepian dan frustasi, akhirnya dapat berdamai dengan keadaan dan belajar bahwa menjadi “delicate” adalah perjalanannya menemukan kekuatan dalam dirinya yang rapuh.

Film ini berpotensi menjadi film heartwarming yang mengangkat kisah pencarian jati diri dan makna relasi antar manusia.

Film adaptasi video klip “Wildest Dreams” dapat dikembangkan menjadi kisah dua aktor dipertemukan dalam suatu proyek film. Dengan latar alam yang mempesona, hiruk-pikuk syuting dan drama di balik layar, keduanya tertarik satu sama lain dan mulai menjalin asmara.

Namun, semuanya berakhir ketika proyek film tersebut selesai dan mereka harus menjalani kehidupan masing-masing.

Video klip “Anti-Hero” berpotensi untuk dikembangkan menjadi film drama yang penuh plot twist. Kisahnya bermula dari kematian seorang wanita kaya tidak mewariskan apapun kepada keluarganya tanpa alasan yang jelas.

Penasaran dengan maksud dan tujuan wanita tersebut, keluarganya pun berusaha menginvestigasi misteri tersebut. Tak terduga, wanita tersebut ternyata memalsukan kematiannya dan mengungkap fakta mencengangkan yang selama ini mengacaukan keluarga tersebut.

Wanita tersebut akhirnya mengakui bahwa dirinyalah yang bermasalah, sang pembuat onar, si Anti-Hero, karena muak dengan perilaku keluarganya.

Video klip “All Too Well” sudah berwujud film pendek. Tapi kisahnya dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi film panjang. Kisah dua insan yang menjalin kasih namun memiliki perbedaan umur yang terbilang besar menjadi premis utama film ini.

Asmara yang menggelora hingga patah hati yang menciptakan luka dapat dijadikan sebagai plot yang dijamin mampu membuat penonton kebanjiran air mata.

All Too Well dan deretan video klip di atas sejatinya sudah menyuguhkan kisah yang kompleks. Tapi dapat dikembangkan lebih lanjut dengan storyline aslinya disertai tambahan intrik dan konflik yang membuatnya semakin menarik. Kamu setuju?