Masalah pencernaan seperti kembung kerap terjadi dan dialami kebanyakan orang. Kembung setelah makan tentu membuat tidak nyaman biasanya disertai dengan perut kembung atau bersendawa.
Masalah ini sebenarnya dapat dihindari dengan mengikuti beberapa tips sederhana, seperti tidak makan terburu-buru, tidak makan terlalu banyak serat serta menghindari minuman berkarbonasi. Berikut tips menghindari perut kembung setelah makan.
Tak heran kalau kita selalu diingatkan untuk makan dan minum secara perlahan. Makan dan minum terlalu cepat dapat menghambat disintegrasi partikel makanan selanjutnya akan mengganggu pencernaan.
Kebiasaan makan dan minum seperti ini juga dapat memengaruhi proses menelan udara menjadi berlebih dapat menyebabkan retensi gas. Makan dengan mengunyah sampai halus dan secara perlahan juga dapat mempermudah kerja usus untuk asupan makanan secara keseluruhan.
Serat merupakan bagian penting dibutuhkan saat melakukan diet sehat. Serat ditemukan dalam makanan nabati lama dicerna oleh tubuh.
Namun, bagi beberapa orang ketika memakan makanan berserat tinggi dapat menghasilkan gas dalam jumlah berlebih sehingga menyebabkan kembung.
Makanan berserat seperti biji-bijian, kacang-kacangan, dan polong-polongan bisa menjadi penyebab umum kembung. Studi menemukan diet rendah serat dapat membantu meredakan kembung pada orang dengan sembelit idiopatik.
Kembung juga merupakan gejala khas intoleransi makanan atau alergi. Intoleransi dan alergi dapat menyebabkan produksi gas berlebihan atau gas terperangkap di saluran cerna. Pastikan untuk menghindari makanan sudah jelas tidak cocok dengan tubuh jika dikonsumsi.
Makan terlalu banyak garam bisa menyebabkan banyak masalah kesehatan jangka panjang, salah satunya tekanan darah tinggi. Untuk jangka pendek, makanan terlalu asin dan mengandung banyak garam dapat menyebabkan retensi air menyebabkan kembung.
HIndari makanan cepat saji atau makanan kemasan karena biasanya makanan ini mengandung banyak garam. Cara lain dapat dilakukan adalah mengurangi kelebihan natrium dalam diet dengan mengganti garam menggunakan rempah beraroma.
Lemak merupakan sumber energi penting bagi tubuh. Namun lemak membutuhkan waktu lama untuk diproses tubuh sehingga ketika lemak melewati saluran pencernaan, ini dapat menunda pengosongan lambung dapat menyebabkan terjadinya kembung.
Tidak semua lemak diciptakan sama, berbeda antara lemak trans, jenuh, dan tak jenuh.
Perhatikan jenis lemak mana ketika dikonsumsi dapat menyebabkan masalah.
Jika tak cocok dengan makanan digoreng mengandung lemak jenuh dan lemak trans, cobalah lemak tak jenuh lebih sehat seperti alpukat atau kacang-kacangan dan biji-bijian.
Manfaat dari berolahraga untuk kesehatan sudah tak perlu diragukan lagi. Berolahraga juga dapat mengurangi penumpukan gas menyebabkan kembung.
Untuk itu, cobalah olahraga ringan setelah makan, seperti jalan-jalan. Satu studi menemukan latihan fisik ringan membantu mengeluarkan gas dari saluran cerna dan meredakan kembung.
Kebanyakan sendawa disebabkan menelan udara berlebih. Makan dan minum terlalu cepat, merokok hingga berbicara sambil makan kemungkinan dapat meningkatkan tertelannya udara menyebabkan penumpukan udara di saluran pencernaan dan menyebabkan kembung.
Minumlah air yang cukup karena akan mendorong motilitas di sepanjang saluran pencernaan dan menjaga agar makanan dicerna tidak menjadi terlalu keras dan padat untuk dilewati. Air juga membantu merasa kenyang di antara waktu makan.
Air berkarbonasi seperti soda bisa menjadi penyebab utama kembung, apalagi saat mengonsumsi minuman ini, gas karbon dioksida dapat menumpuk di tubuh dengan cepat menyebabkan kembung. Air putih adalah alternatif terbaik untuk meminimalisir minuman berkarbonasi masuk dan menurunkan risiko kembung.
Probiotik terbuat dari mikroorganisme hidup seperti bakteri dapat memberikan efek baik pada pencernaan. Probiotik dapat dikonsumsi sebagai olahan khusus atau dalam bentuk pil, namun secara alami probiotik ini dapat ditemukan di beberapa makanan dan minuman fermentasi seperti yogurt, asinan kubis, kimchi, kefir, kombucha, miso, dan tempe.
Beberapa penelitian menunjukkan probiotik dapat meningkatkan jumlah dan jenis bakteri baik di usus untuk membantu gejala pencernaan seperti kembung serta mengurangi peradangan dan gas di usus.
Bila gejala kembung kerap dialami, pastikan untuk memerhatikan makanan serta cara makan yang baik dan benar. Mencegah tentu lebih baik daripada mengobati.