Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi membaca Al-Quran (unsplash.com/Wizdan Zacky Fauzan)

Intinya sih...

  • Masukkan variasi menu sahur dan buka puasa agar tubuh tetap bertenaga dan sehat
  • Buat target ibadah yang realistis untuk diri sendiri agar semangat ibadah tetap terjaga
  • Kurangi kebiasaan yang tidak perlu seperti begadang, menggunakan media sosial berlebihan, dan aktivitas yang membuang energi

Ramadan selalu datang dengan penuh berkah, tapi semakin mendekati pertengahan bulan, semangat yang awalnya menggebu-gebu bisa mulai menurun. Di minggu pertama, semuanya terasa mudah, bangun sahur masih rajin, ibadah terasa khusyuk, dan puasa dijalani dengan penuh semangat.

Tapi begitu masuk minggu kedua dan seterusnya, mulai terasa berat. Hal ini sebenarnya wajar, tapi bukan berarti harus dibiarkan begitu saja. Ramadan hanya datang setahun sekali, sayang banget kalau berlalu begitu saja tanpa makna.

Ada beberapa cara yang bisa dicoba supaya kamu bisa kembali menikmati Ramadan dengan penuh semangat, apa saja?

1. Variasi menu sahur dan berbuka untuk jaga energi

ilustrasi menu buka puasa (unsplash.com/mostafa rzq)

Kalau setiap hari menu sahur dan buka puasa hanya itu-itu saja, wajar kalau tubuh mulai terasa lesu. Coba buat variasi menu yang lebih beragam dan penuh nutrisi.

Saat sahur, pilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti oatmeal, nasi merah, atau roti gandum supaya energi bertahan lebih lama. Tambahkan protein dari telur, daging, atau tahu tempe biar tubuh tetap kuat. Jangan lupa perbanyak sayur dan buah biar kebutuhan serat terpenuhi dan pencernaan tetap lancar.

Untuk berbuka, jangan langsung mengonsumsi makanan berat dalam jumlah banyak. Mulai dengan kurma, air putih, dan makanan ringan yang mudah dicerna.

Setelah itu, baru lanjut ke makanan utama yang mengandung protein, lemak sehat, dan karbohidrat seimbang. Hindari makanan terlalu berminyak atau manis berlebihan karena bisa bikin tubuh cepat lelah dan ngantuk setelah berbuka.

2. Buat target ramadan yang realistis dan menantang

ilustrasi membaca Al-Quran (unsplash.com/Rachid Oucharia)

Kalau dari awal gak bikin target, wajar kalau ibadah terasa kurang bermakna dan jadi malas-malasan selama Ramadan. Coba buat target spesifik yang ingin dicapai selama bulan Ramadan.

Misalnya, menamatkan satu juz Alquran dalam seminggu, shalat tahajud minimal tiga kali seminggu, atau bersedekah setiap hari meskipun dengan jumlah kecil. Tapi pastikan target yang dibuat tetap realistis dan sesuai kemampuan dan jangan langsung menetapkan target yang terlalu tinggi hingga sulit dicapai.

Kalau terlalu berat, yang ada malah jadi stres dan makin malas menjalankannya. Mulai dari hal kecil yang bisa dilakukan secara konsisten. 

3. Ciptakan suasana ramadan nyaman dan menyenangkan

ilustrasi dekorasi ramadan (pexels.com/Thirdman)

Lingkungan sekitar punya pengaruh besar terhadap semangat beribadah selama Ramadan. Coba buat suasana yang lebih nyaman dan mendukung ibadah. Bisa dengan memasang dekorasi Ramadan di rumah, mendengarkan lantunan ayat suci, atau membuat jadwal ibadah yang lebih teratur.

Hal sederhana seperti menggunakan wewangian di ruang ibadah atau menyediakan area khusus untuk membaca Alquran juga bisa membantu meningkatkan semangat.

Selain itu, cari teman atau komunitas yang bisa saling menyemangati. Misalnya, ikut kajian online, bergabung dengan grup tadarus, atau diskusi ringan tentang Ramadan bersama teman-teman. Dengan begitu, semangat ibadah bisa tetap terjaga karena ada motivasi dari lingkungan sekitar.

4. Kurangi kegiatan bisa menguras energi secara percuma

ilustrasi scrolling media sosial (pexels.com/Kevin Malik)

Kadang semangat puasa menurun karena tubuh dan pikiran terlalu lelah dengan aktivitas yang gak perlu. Misalnya, terlalu sering begadang untuk hal yang gak penting, terlalu lama scrolling media sosial tanpa tujuan, atau melakukan aktivitas yang bikin energi cepat habis seperti marah-marah dan berdebat hal sepele.

Semua itu bisa bikin badan lelah dan suasana hati gampang berubah, sehingga semangat ibadah pun ikut menurun. Coba kurangi kebiasaan yang gak perlu dan alokasikan waktu untuk hal yang lebih bermanfaat.

Tidur lebih awal biar tubuh tetap segar saat sahur, batasi penggunaan media sosial supaya pikiran gak terlalu teralihkan, dan pilih aktivitas yang bisa memberikan ketenangan seperti membaca buku atau mendengarkan kajian. Dengan begitu, energi bisa digunakan untuk hal yang lebih produktif dan semangat menjalani Ramadan bisa kembali meningkat.

5. Ingat kembali makna ramadan dan manfaatnya

ilustrasi kegiatan puasa (pexels.com/Naufal Fawwaz Assalam)

Ramadan bukan sekadar menahan lapar dan haus, tapi juga momen untuk membersihkan hati, memperbaiki diri, dan mendekatkan diri kepada Allah. Setiap ibadah yang dilakukan di bulan ini punya pahala yang berlipat-lipat. Kesempatan seperti ini gak datang setiap hari, jadi sayang banget kalau dilewatkan tanpa usaha maksimal.

Selain itu, Ramadan juga bisa jadi momen untuk memperbaiki kebiasaan hidup. Pola makan lebih sehat, tidur lebih teratur, dan lebih banyak waktu untuk refleksi diri. Kalau dijalani dengan sungguh-sungguh, manfaatnya bisa dirasakan bahkan setelah Ramadan berakhir. Ingat bahwa semangat yang turun itu hanya sementara, tapi manfaat dari Ramadan bisa bertahan lama kalau dijalani dengan niat yang kuat.

Bulan Ramadan memang penuh tantangan, tapi juga penuh berkah dan kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik. Kalau mulai merasa semangat menurun, coba terapkan tips di atas biar Ramadan tetap terasa spesial. Jangan sampai bulan ini berlalu begitu saja tanpa makna. Manfaatkan setiap harinya dengan sebaik mungkin supaya bisa mendapatkan keberkahan dan kebaikan yang maksimal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team