Pantai dan Kuliner Gugah Pemudik Bandung Pulang ke Lampung Selatan 

Bawa oleh-oleh peyeum dan mochi

Lampung Selatan, IDN Times - Setiap pemudik memiliki cerita dan alasan masing-masing pulang ke kampung halaman. Termasuk demi bisa menuntaskan kerinduan berwisata pantai hingga menyantap kuliner khas daerah asal.

Kisah ini datang dari Zihan Nabila (21), warga Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. Ia ditemani sang ibunda, Maria sengaja melaksanakan mudik Lebaran untuk pulang ke rumah nenek berada Kalianda, Lampung Selatan.

Selain bertemu sanak keluarga, menikmati pesona wisata pantai hingga urusan menyantap kuliner khas Lampung Selatan seperti otak-otak dan aneka sajian makanan seafood diakui menjadi hal paling dirindukan selama berada di tanah kelahiran sang ibunda.

"Aku suka targetin sama keluarga, sepupu-sepupu juga buat pergi ke pantai, apalagi rumah nenek itu memang udah dekat pantai. Jadi wajib untuk ke wisatawan ke sana. Aku suka sama pantai di Lampung, makanannya seperti otak-otak juga enak-enak," ujarnya saat ditemui di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Bakauheni, Rabu (19/4/2023).

Baca Juga: Cerita Pemudik Rela Tempuh Perjalanan Jauh dari Medan ke Banjarnegara

1. Mudik berdua dengan ibu tanpa didampingi ayah

Pantai dan Kuliner Gugah Pemudik Bandung Pulang ke Lampung Selatan Penampakan suasana Pelabuhan Bakauheni H-3 Lebaran 2023, Rabu (19/4/2023). (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Sedikit berbeda dengan momen mudik tahun-tahun sebelumnya, Zihan dan ibunda terpaksa harus bepergian bedua tanpa ditemani ayahnya, yang harus tetap bekerja di hari-hari Lebaran.

"Cuma berdua sama mama. Papa gak ikut karena kerja, kita juga di rumah ada pemeliharaan, jadi gak bisa ditinggal dan mau dibawa agak repot," ucapnya.

Walau demikian, suasana perjalanan mudik Lebaran masih dapat dinikmati keduanya. Apalagi, tahun ini menjadi tahun kedua melaksanakan mudik, pasca dua tahun sempat tertunda akibat COVID-19. "Diusahin selalu rutin mudik, tapi waktu masa COVID-19 di 2020 sama 2021 gak pulang. Jadi baru mudik lagi mulai tahun kemarin," sambungnya.

2. Kondisi arus mudik menuju Pelabuhan Merak dikatakan masih terpantau lancar

Pantai dan Kuliner Gugah Pemudik Bandung Pulang ke Lampung Selatan Zihan dan ibu baru turun di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Bakauheni, Rabu (19/4/2023). (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Bertolak dari Kota Bandung menggunakan angkutan bus, situasi dan kondisi arus lalu lintas menuju Pelabuhan Merak dikatakan Zihan terpantau lancar dan kondusif. Termasuk tidak ada penumpang kendaraan menimbulkan kemacetan mengular.

"Berangkat dari Bandung sampai turun di Pelabuhan Bakauheni tadi makan waktu sekitar 6 jam. Alhamdulillah ya, tadi dijalan lancar, waktu bus naik ke kapal juga aman-aman aja, cuma memang sedikit antre," katanya.

Lebih lanjut Zihan dan ibunda nantinya bakal mudik Lebaran di Kalianda selama 6 hari atau hingga 25 April 2023. Selama itu juga, ia akan memanfaatkan waktu sebaik mungkin di ibukota Kabupaten Lampung Selatan. "Sama, nanti pulang kita naik angkutan umum juga," lanjut dia.

3. Bawa oleh-oleh peyeum untuk keluarga di Lampung

Pantai dan Kuliner Gugah Pemudik Bandung Pulang ke Lampung Selatan peyeum (instagram.com/iraanggraeni)

Zihan juga mengatakan, telah menyiapkan oleh-oleh makanan tradisional khas Kota Kembang untuk sang nenek dan keluarga di Kalianda, itu semisal peuyeum dan mochi khas Bandung.

"Ada oleh-oleh, kita bawain nenek peuyeum. Dia paling suka, katanya bawa yang banyak biar bisa bagi-bagi," kata mahasiswi Universitas Padjadjaran tersebut.

4. Siapkan fisik dan mental untuk mudik

Pantai dan Kuliner Gugah Pemudik Bandung Pulang ke Lampung Selatan Suasana arus mudik Dermaga Eksekutif Pelabuhan Bakauheni, Rabu (19/4/2023). (IDN Times Lampung/Martin L Tobing).

Di tengah kegiatan mudik Lebaran tahun ini, Zihan menyatakan, tidak memiliki persiapan berlebihan. Namun tetap, urusan kesiapan kondisi fisik menjadi urusan paling utama seperti istirahat cukup sebelum berangkat hingga memperhatikan pola makan.

Meski terbilang rutin melaksanakan mudik Lebaran, dirinya yang tumbuh besar di Kota Bandung mengaku turut memikirkan kesiapa mental, guna bisa menyesuaikan kultur warga di Provinsi Lampung.

"Kesiapan pertama pasti urusan kesehatan ya, harus siap fisik, mental juga karena kita tahu kultur warga di Bandung dan Lampung kan berbeda mulai dari sikap sampai bahasanya," tandas Zihan.

Baca Juga: Cerita Pemudik Motor, 14 Tahun Tak Pulang ke Cileungsi, Rindu Masakan Ibu

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya