Tak Hanya 1 Juni, Ini Hari Besar Nasional dan Dunia Bulan Juni

Selain Lahirnya Pancasila, ada dua perayaan besar diperingati pada 1 Juni, yaitu Hari Susu Sedunia dan Hari Anak Internasional. World’s Milk Day ditetapkan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) PBB sejak 2001 untuk meningkatkan citra susu sebagai makanan global.

Ada tiga versi perayaan Hari Anak di seluruh dunia yaitu pada 1 Juni, 23 Juli, dan 20 November. Perayaan ini berbeda di masing-masing daerah. Penetapan 1 Juni sebagai Hari Anak Sedunia ditetapkan oleh Women's International Democratic Federation di Moskow, Rusia pada 4 November 1949 atas kasus penelantaran anak.

Selain 1 Juni, banyak juga negara menetapkan 20 November sebagai Hari Anak di negaranya. Universal Children’s Day pada tanggal ini ditetapkan oleh PBB. Tanggal tersebut merupakan tanggal khusus dimana semua delegasi dunia membahas tentang kesejahteraan anak-anak.

Sedangkan 23 Juli diperingati secara nasional dan menjadi Hari Anak Nasional di Indonesia. Hari besar di Indonesia ini juga telah tercantum dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 tahun 1984 tanggal 19 Juli 1984.

Pada 3 Juni merupakan Hari Pasar Modal Nasional. Secara singkat, awalnya pasar modal sudah masuk ke Indonesia pada 1912. Namun pada 1914-1918 lalu 1939-1952 karena Perang Dunia I dan II maka Bursa Efek Indonesia ditutup.

Namun setelah perang tersebut, pada 3 Juni 1952 akhirnya Bursa Efek Indonesia dibuka kembali. Itulah alasan 3 Juni ditetapkan sebagai Hari Pasar Modal Indonesia. 

Hari Lingkungan Hidup Sedunia pertama kali disebutkan oleh PBB dalam Konferensi Lingkungan Manusia atau Konferensi Stockholm. Konferensi tersebut membahas mengenai isu lingkungan dan makhluk hidup dan digelar di Stockholm, Swedia pada 5-16 Juni 1972.

Saat itu Jepang dan Senegal merupakan negara pertama yang mengusulkan peringatan hari lingkungan hidup tersebut. Sehingga dicetuskannya hari besar lingkungan hidup, diharapkan dapat menambah kesadaran dunia akan pentingnya mengambil tindakan melindungi Bumi.

Seperti halnya Hari Lingkungan Hidup, Hari Laut Sedunia juga diperingati agar makin terciptanya kesadaran global akan pentingnya laut dan ekosistemnya bagi kelangsungan hidup di bumi.

Saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Rio Janeiro, Brasil, pada 1992 diadakan, delegasi Kanada saat itu menyinggung terkait Hari Laut Sedunia. Meski demikian, 8 Juni diperingati sebagai Hari Laut Sedunia sejak 2009.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, krida dimaknai sebagai olah, tindakan, atau perbuatan. Sehingga Krida Pertanian juga bisa berarti kegiatan bertani atau kegiatan yang menghasilkan produk pertanian.

Pencetusan 21 Juni sebagai Hari Krida Pertanian Nasional dikarenakan secara astronomis, tanggal tersebut merupakan waktu di mana Indonesia mengalami pergantian iklim dan dapat mempengaruhi kegiatan pertanian.

Tanggal 21 Juni di Indonesia, matahari berada dalam posisi garis balik utara (23,5° lintang utara), waktu tersebut merupakan waktu yang pas untuk melakukan proses produksi tanaman. Sementara berdasarkan pembagian musim, tanggal 21 Juni merupakan awal musim pertama dan awal dari siklus 12 musim.

Diperingati sebagai Hari Bidan Nasional karena pada 24 Juni 1951 merupakan tanggal diadakannya Konferensi Bidan Pertama di Jakarta, Indonesia.

Dalam konferensi tersebut juga didirikan badan penaung bidan pertama yaitu Ikatan Bidan Indonesia (IBI). Banyak hal dilakukan oleh IBI sebagaimana lembaga kesehatan lainnya dan sampai saat ini masih aktif berkegiatan.

Pada 26 Juni 1988, Hari Anti Narkoba Sedunia pertama kali ditetapkan oleh United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC). Selain untuk memprakarsai masyarakat untuk tidak coba-coba dan meninggalkan narkoba, Hari Anti Narkoba ini juga sebagai bentuk apresiasi terhadap Lin Zexu.

Lin Zexu (1785-1851) merupakan pejabat tinggi China pada masa Kaisar Daoguang dari Dinasti Qing. Ia berhasil mengungkap kasus penjualan Opium di Tiongkok oleh Inggris. Ia juga merupakan tokoh yang sangat menentang Opium setelah melihat negaranya terpuruk akibat masyarakat banyak ketergantungan dengan Opium atau obat-obatan terlarang dari Inggris tersebut.

Hari Keluarga Berencana dilatarbelakangi oleh ledakan penduduk pasca kemerdekaan RI. Saat itu banyak pernikahan dini terjadi dan kasus kematian ibu dan bayi. Akhirnya program keluarga berencana (KB) dibuat untuk mencegah hal tersebut agar tak semakin parah.

Pada 29 Juni 1970 adalah puncak kristalisasi pejuang Keluarga Berencana untuk memperkuat program KB, sehingga tanggal tersebut ditetapkan sebagai dimulainya gerakan KB nasional.