Bandar Lampung, IDN Times - Baru-baru ini, dunia seni pertunjukan di Lampung kembali diramaikan oleh sebuah karya koreografi tak hanya memukau secara visual, tetapi juga menyentuh sisi sosial yang kerap terabaikan. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tari Universitas Lampung (Unila) angkatan 2022 berhasil menghadirkan sebuah karya koreografi lingkungan berjudul “SiOpal”, mengambil tema ketahanan ojek pangkalan di tengah gempuran teknologi transportasi daring.
Tak seperti pertunjukan tari pada umumnya digelar di panggung formal, SiOpal justru tampil di ruang publik dan sangat otentik yakni Terminal Rajabasa, Bandar Lampung. Pertunjukan ini pun menjadi perbincangan hangat karena keberhasilannya mengangkat isu sosial lokal dengan pendekatan artistik nan kuat dan penuh empati.
Mengusung gaya koreografi lingkungan, karya ini tidak hanya menyuguhkan estetika gerak tubuh semata, melainkan juga menjadi media penyampaian narasi perjuangan dan keberlangsungan hidup para tukang ojek pangkalan (Opal) kini harus bersaing dengan ojek daring.