Mahasiswa ITERA Raih Medali, Gagas Mobil Pintar Ramah Lingkungan

Mobil ramah lingkungan, gunakan tenaga surya pengganti fosil

Bandar Lampung, IDN Times - Tim mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (ITERA) kembali meraih prestasi ajang internasional. Kali ini, tim terdiri dari M Farhan Sidik mahasiswa Prodi Teknik Mesin, sebagai ketua tim, serta Dewi Nur Azizah (Teknik Biomedis), Bartholomew Jordan H (Arsitektur Lanskap), Fikri Oktaberi (Teknik Mesin), dan Lutfiana Manar (Desain Komunikasi Visual) berhasil meraih medali perak dalam kompetisi The 21th Indonesian Scholars International Convention (ISIC).

Medali perak diraih usai mereka menggagas teknologi mobil pintar futuristik ramah lingkungan berbahan bakar nitrogen hijau dan energi surya sebagai pengganti bahan bakar fosil. Dalam gagasan tersebut, Hidrogen diproduksi melalui program water splitting untuk memecahkan H2 dan O2, yang kemudian hidrogen hijau digunakan sebagai sumber energi fuel cell untuk menghasilkan listrik.

Baca Juga: ITERA Kembangkan Inovasi Produk Kulit Ramah Lingkungan

1. Fokus pada sel bahan bakar dan panel surya

Mahasiswa ITERA Raih Medali, Gagas Mobil Pintar Ramah LingkunganPanel Surya KBRI Korea Selatan di Seoul. (dok. KBRI Seoul)

Farhan Sidik menjelaskan, penelitian berjudul Eco-Friendly Futuristic Smart Car: Renewable Automatic Technology Elaboration of Fuel Cell and Solar Panels as Main Energy Sources for Cars, membahas penerapan teknologi terbarukan pada mobil pintar futuristik ramah lingkungan dengan fokus pada sel bahan bakar dan panel surya.

Menurutnya, dalam pengembangan mobil ramah lingkungan, teknologi sel bahan bakar diperkenalkan sebagai sumber energi utama menggunakan hidrogen hijau sebagai bahan bakar terbarukan, menghasilkan listrik melalui reaksi elektrokimia.

“Produk sampingan dari proses ini adalah air murni, sehingga mengurangi emisi gas rumah kaca dan dampak negatif terhadap lingkungan,” kata Farhan, Rabu (26/7/2023). 

2. Mobil dengan teknologi sel bahan bakar hidrogen hijau dan panel surya

Mahasiswa ITERA Raih Medali, Gagas Mobil Pintar Ramah Lingkunganunsplash.com/chuttersnap

Lebih lanjut Farhan menyampaikan, penggunaan sel bahan bakar dalam mobil pintar ini juga bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil yang semakin berkurang. Selain itu, lanjutnya, panel surya juga diadopsi sebagai sumber energi tambahan dalam mobil pintar ini.

Panel surya terpasang di atap kendaraan dan menangkap sinar matahari untuk mengisi ulang baterai mobil atau memberi daya pada motor listrik.

“Mobil dengan teknologi sel bahan bakar hidrogen hijau dan panel surya diharapkan dapat mewujudkan teknologi mobil ramah lingkungan yang pintar dan futuristik serta mengurangi polusi udara yang disebabkan oleh emisi gas buang kendaraan yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan di Indonesia,” terangnya.

3. ISIC membuka dua cabang kompetisi

Mahasiswa ITERA Raih Medali, Gagas Mobil Pintar Ramah LingkunganAron, Mahasiswa ITERA wakili Indonesia terpilih program JENESYS di Jepang (ITERA.ac.id)

Sebagai lnformasi, Indonesia Scholar Internation Convention (ISIC) merupakan acara tahunan diadakan oleh Persatuan Pelajar Indonesia di Inggris Raya (PPI UK) sejak tahun 2001. Tujuan ajang tersebut memberikan wadah bagi Pelajar Indonesia untuk bertukar pikiran, membangun jaringan, dan berkolaborasi untuk Indonesia yang lebih baik.

“Tahun ini, ISIC membuka dua cabang kompetisi yakni Kompetisi Essay dan Kompetisi poster bertaraf Internasional guna mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” ujar Farhan.

Baca Juga: Dosen ITERA Kaji Gelombang Laut, Hindari Terseret Ombak Pantai

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya