Mahasiswa ITERA Gagas Mini Reactor Biogas Gantikan Gas Elpiji

Dukung konsep zero waste dan green energy

Bandar Lampung, IDN Times -Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (ITERA) melalui Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) diadakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) membuat prototype Mini Reactor Biogas (MiReBio) berbasis zero waste & green energy sebagai alternatif penggunaan liquefied petroleum gas (elpiji).

Tim diketuai Mukhammad Khanafi dengan dosen pembimbing Madi, melakukan pengujian fungsional prototype Mini Reactor Biogas (MiReBio), Minggu lalu. Tak hanya ramah lingkungan, Mini Reactor Biogas ini juga memanfaatkan kotoran ternak sering diabaikan.

Berikut IDN Times rangkum selengkapnya.

1. Manfaatkan kotoran sapi

Mahasiswa ITERA Gagas Mini Reactor Biogas Gantikan Gas ElpijiMahasiswa ITERA membuat prototype Mini Reactor Biogas (MiReBio (Itera.ac.id)

Khanafi menceritakan, gagasan membuat MiReBio ini berawal dari terbatasnya pasokan gas elpiji yang didistribusikan ke desa-desa terpencil di Provinsi Lampung.

Selain itu, masih kurangnya pemanfaatan kotoran sapi dihasilkan peternakan warga untuk dijadikan energi biogas juga menjadi pendorong dibuatnya reaktor biogas sederhana ini.

Sehingga Khanafi mengajak rekan-rekan mahasiswa lainnya yaitu, Kamila, Muhammad Raihan, Yusuf Maulana dan Angel Era Fariza untuk membuat suatu inovasi pengolahan biogas agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat desa dengan skala rumah tangga.

2. Gunakan konsep energi ramah lingkungan

Mahasiswa ITERA Gagas Mini Reactor Biogas Gantikan Gas ElpijiIlustrasi pembangkit tenaga alam (Pexels.com/Pixabay)

Mahasiswa Teknik Sistem Energi itu menjelaskan, Mini Reactor biogas (MiReBio) mengadopsi teknologi dari reaktor biogas jenis CSTR ini menggunakan sistem pengaduk untuk meningkatkan produksi biogas.

Pada MiReBio mahasiswa ITERA menggunakan jenis pengaduk blade helical ribbon. Pengaduk tersebut digerakkan menggunakan motor listrik DC dengan sumber energi menggunakan energi matahari dari panel surya jenis monokristalin.

Sementara itu, penggunaan panel surya mendukung konsep energi ramah lingkungan yang selama ini menjadi identitas ITERA.

Baca Juga: Selamat! Rahayu Sulistyorini Dilantik Wakil Rektor ITERA 2022-2026

3. Kombinasi konsep zero waste dan gereen energy

Mahasiswa ITERA Gagas Mini Reactor Biogas Gantikan Gas ElpijiMahasiswa ITERA membuat prototype Mini Reactor Biogas (Itera.ac.id)

Selain itu, Khanafi melanjutkan, pada reaktor biogas mini karya mahasiswa ITERA juga telah membuat sistem monitoring secara digital menggunakan internet of thinks (IoT), sehingga dapat dimonitoring melalui jarak jauh dengan menggunakan gawai.

Menurut Khanafi, hal ini memudahkan pengguna untuk mengetahui anomali parameter yang terjadi pada produksi biogas.

“Inovasi ini dibuat bertujuan untuk memanfaatkan limbah yang tidak digunakan mendukung konsep zero waste dengan mengkombinasikan pemanfaatan energi ramah lingkungan atau green energy,” terangnya.

4. Proses pengujian ada tidaknya kebocoran

Mahasiswa ITERA Gagas Mini Reactor Biogas Gantikan Gas ElpijiMahasiswa ITERA membuat prototype Mini Reactor Biogas (MiReBio (Itera.ac.id)

Lebih lanjut Khanafi menjelaskan, proses pengujian fungsional dilakukan untuk memastikan semua fungsi pada sistem MiReBio dapat bekerja dengan optimal.

Pengujian dilakukan yaitu pengujian fungsional pada sistem kelistrikan dari agitator dan panel surya, dan pengujian reaktor biogas dengan memasukan kotoran sapi dan air pada perbandingan 1:2.

"Hal ini dilakukan untuk memastikan ada atau tidaknya kebocoran pada reaktor biogas yang telah dibuat," jelas Khanafi.

5. Tantangan selama pengerjaan

Mahasiswa ITERA Gagas Mini Reactor Biogas Gantikan Gas Elpijiunplash.com

Khanafi juga menceritakan tantangan dihadapi dalam membuat reaktor mini biogas tersebut. Yaitu sulitnya menentukan spesifikasi dari setiap komponen, seperti komponen perekat pada reaktor biogas, besar daya dan kekuatan torsi dari motor listrik, spesifikasi panel surya yang digunakan dan bentuk dari agitator.

Namun, menurutnya hal tersebut dapat terselesaikan dengan adanya diskusi intens kepada dosen pembimbing dan para praktisi terkait yang menguasai bidang energi biogas. Sehingga terciptanya MiReBio sebagai inovasi teknologi produksi biogas untuk skala rumah tangga.

Baca Juga: Bravo! UMK Karate ITERA Sabet 12 Medali di Kejuaraan LA Cup IV 2022

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya