Cerita Dosen ITERA Bangun PLTS di Desa Terpencil Tanggamus Lampung  

Manfaatkan air dan matahari jadi sumber energi listrik

Bandar Lampung, IDN Times -Di Provinsi Lampung, terdapat desa terpencil belum mendapat akses penerangan layak. Adalah, Desa Saeng di Kabupaten Tanggamus.

Kondisi tersebut mendapat perhartian serius dari Tim dosen Institut Teknologi Sumatera (ITERA) dipimpin dosen Prodi Teknik Sistem Energi, Madi.

Pihaknya menerapkan teknologi energi hybrid dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk melistriki 20 rumah warga di Dusun Batu Saeng tersebut.

Baca Juga: 2.951 Pendaftar SBMPTN 2022 Diterima di ITERA, Cek Tanggal Verifikasi!

1. Pembangkit listrik sebelumnya hampir terbakar dan roboh

Cerita Dosen ITERA Bangun PLTS di Desa Terpencil Tanggamus Lampung  Tim Dosen ITERA bangun PLTS di desa terpencil di Desa Saeng, Kabupaten Tanggamus. (IDN Times/Istimewa)

Madi menceritakan, ide itu digagas setelah melakukan survei terhadap PLTMH di lokasi sudah tua dan hampir terbakar, serta rumah pembangkit hanya terbuat dari kayu dan hampir roboh.

"Perjalanan menuju lokasi desa itu tidaklah mudah karena lokasi hanya dilalui jalan setapak, bertanah liat bercampur batu-batu," cerita Madi.

Namun, Madi bersyukur dan sangat senang mengabdi di lokasi tersebut dengan memanfaatkan potensi alam yang ada, yaitu air dan matahari sebagai sumber energi listrik.

2. Penuhi kebutuhan listrik 20 rumah warga

Cerita Dosen ITERA Bangun PLTS di Desa Terpencil Tanggamus Lampung  Ilustrasi PLTS. IDN Times/Istimewa

Madi menjelaskan, produksi energi listrik dihasilkan oleh PLTMH sebesar 10 kW per harinya dan PLTS 5,4 kW per harinya. Sehingga, total energi dihasilkan kurang lebih 15 kW untuk memenuhi kebutuhan listrik sehari-hari bagi 20 rumah warga Dusun Batu Saeng.

"Selama proses penerapan teknologi energi hybrid menghabiskan waktu sekitar lebih dari dua bulan," ujarnya.

Menurutnya, kegiatan itu didanai melalui Program Dana Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat Kompetitif Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi.

"Kita libatkan juga para dosen dan mahasiswa. Tim dosen, mahasiswa, dan masyarakat saling bergotong royong untuk menerapkan teknologi energi hybrid. Pembuatan dan pemasangan turbin mikrohidro telah dilakukan sebulan lalu, kemudian dilanjutkan dengan pembangunan rumah PLTS," terangnya.

3. Warga sangat bahagia dan bersyukur

Cerita Dosen ITERA Bangun PLTS di Desa Terpencil Tanggamus Lampung  Panel surya yang terdapat di PLTS Sengkol (twitter.com/KSPgoid)

Lebih lanjut Madi menjelaskan, turbin mikrohidro memiliki kapasitas 10.000 watt. Kemudian, rumah PLTS beratap 9 modul panel surya kapasitas 1080 wp.

Ketua Kelompok Masyarakat Mikrohidro, Dusun Batu Saeng, Muhanan sangat bersyukur atas penerapan listrik tersebut.

"Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen dan mahasiswa ITERA telah membantu warga dalam menerapkan PLTMH dan memenuhi kebutuhan listrik untuk penerangan," ucapnya.

Baca Juga: Prof I Nyoman Pugeg Aryantha Sah Rektor ITERA, Ini Pesan Mas Nadiem 

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya