Potret siger adat Lampung Pepadun (instagram/moshi2studi)
Siger Pepadun pastinya lebih familiar karena bentuk siger ini sering menjadi simbol ikonik di Lampung seperti untuk plang jalan atau dipasang di tempat-tempat tertentu. Bentuknya lurus ke samping dengan lekukan jeruji sembilan lekukan.
Makna sembilan lekukan itu adalah adanya sembilan marga yang membentuk subsuku Abung Siwo Mego. Sembilan marga tersebut merupakan garis lurus keturunan Menang Pemuka Baginda (dengan gelar Ratu Dipuncak) raja dari Kerajaan Sekala Brak yang menjadi asal usul suku Lampung, baik Pepadun maupun Saibatin.
Warna siger Pepadun identik dengan kuning emas menandakan kebesaran, kemewahan, keagungan dan budi pekerti pada masyarakat Lampung Pepadun yang harus tetap dijaga.
Kemudian bagian atas terdapat hiasan kelopak daun bunga beringin tumbuh. Itu diartikan masyarakat Lampung Pepadun memiliki empat suku yang disebut Megow Pak Tulang Bawang.
Jika dihitung jumlah dari bawah hingga atas lima buah dan di atas siger utama terdapat mahkota kecil tiga susun menyerupai tanduk kerbau dengan buah sekala di ujung atasnya.
Lima tingkat dari bawah hingga atas artinya terdapat sub suku sungkay-way kanan buay lima yang terbesar berada di Kabupaten Way Kanan. Kemudian tiga tingkat siger berarti dalam suku pepadun terdapat sub suku pubian telu suku.
Jika diteliti lebih dalam keberadaan sub suku dan keturunannya dalam siger, sebagai bentuk keagungan bahwa siger menjadi pemersatu sub suku Lampung Pepadun.